aku tak akan mau jadi pecundang.
Jika aku kalah hari ini,
akan ku buktikan besok aku jadi pemenang.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.