sekitar 40 tahun silam..
seorang anak di Palembang berkata,"aku ingin jadi orang tersohor."
seorang anak di Lampung berkata,"aku ingin jadi pengusaha."
seorang anak di Jakarta berkata,"aku ingin jadi presiden."
Ternyata, kata-kata mereka bukanlah omong kosong belaka. Terbukti sekarang, kata-kata mereka menjadi kenyataan.
yang pertama, dikenal dengan Tantowi Yahya.
yang kedua, Purdi Chandra.
yang ketiga, Barack Obama.
dan benarlah Stephen Covey dalam Seven Habits-nya. Kata-kata itu menentukan nasib.
Makanya, kelak, terhadap anak kita jagalah kata-kata yang keluar dari mulut mereka, termasuk kata-kata daro orang-orang di sekitarnya. Pastikan semuanya positif. Karena pelan-pelan kata-kata itu akan masuk ke otak bawah sadarnya. Seterusnya dengan izin Allah, alam dengan law of attractionnya akan mewujudkan kata-kata tersebut, terlepas ia menyadari atau tidak, terlepas ia menyukai atau tidak. Yah, siapapun tahu, kata-kata itu semacam doa.
Bukanlah Allah itu mengikuti prasangka hamba-Nya? istilahnya, Allah itu Maha Oke. Ketika kita berkata,"sepertinya aku bakal gagal nih,"maka Allah akan mengabulkan, seolah-olah menjawab,"Oke! Engkau gagal!"
Sebaliknya, ketika kita berkata,"sepertinya aku bakal sukses nih," maka Allah akan mengabulkan, seolah-olah menjawab,"Oke! Engkau sukses".
Sekali lagi, jagalah kata-kata kita. pastikan semuanya positif!