selama beberapa bulan, aku memfokuskan perhatian pada penyebab utama dari bencana yang dialami umat manusia, dalam skala apapun: amarah.
bacalah surat kabar maka akan kita temukan banyak kasus pengadilan, bahkan antar anggota keluarga. kamu akan mendengar soal ancaman perang, kamu akan membaca tentang perselisihan.
amarah adalah energi.
aku percaya bahwa ada amarah yang baik, yang dapat mengangkat kita ke ketinggian yang lebih baik. aku marah ketika aku datang terlambat. aku marah ketika aku ketiduran dan tidak belajar. oleh karena itu, aku berusaha lebih keras untuk datang lebih awal di hampir semua janji. aku berusaha lebih keras menjaga kesehatanku agar aku terus bisa belajar.
namun, memang sebagian besar amarah bersifat merusak.