Senin, 15 April 2013
Himalaya
'Himalaya' kataku.
'Mama pasti suka di sana. Gunung-gunung selalu punya kekuatan magis. Orang-orang yang tinggal di alam jernih umurnya bisa panjang. Penyakit mati kena udara himalaya. Mama cepat sembuh ya. Akan ku bawa mama keliling dunia. Akan ku bawa mama ke himalaya."
Mama tersenyum sekilas.
Dia mengangguk.
Tidak salah kulihat?
Ya, dia mengangguk.
Dia masih punya mimpi itu.
"Anakku," katanya, "aku belum mau mati, aku masih mau tahu rasanya gendong cucu."
...
Ranjang
Ranjang adalah saksi dari awal sekaligus akhir perjalanan panjang. Di atas sebilah ranjang, bayi merah meraung mengawali napas di alam luas. Setelah bertahun-tahun dia merambah dunia, kini di atas ranjang pula, dia menanti ujung jalan, detik untuk menghembuskan napas penghabisan.
Di rumah sakit, maut datang berjamaah, mengincar lalu menjemput satu per satu. Ratapan menyayat hati mengawali pagi, bersama pasien kamar sebelah yang telah pergi. Tangisan sambung-menyambung, diselingi suara dada dipukul-pukul, teriakan memanggil-manggil nama kerabat yang barusan mati.. tanpa henti.
Aku bergidik, entah kapan giliran kami.
Langganan:
Postingan (Atom)