diam-diam aku mencuri senyummu. diam-diam aku mengingat tawamu. diam-diam aku melukis garis matamu. dan kini diam-diam ada banyak kamu dalam hatiku.
-mbeeer-
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.