bertemu denganmu, selalu berhasil membuatku bertanya-tanya
"sesederhana inikah menjadi bahagia?"
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.