entahlah,
walaupun ku pikir mama adalah wanita terhebat yang ku kenal,
aku tetap ingin nanti menjadi seorang ummi yang lebih hebat dari mama.
mama yg tak pernah hafal nama sahabat-sahabatku,
maka aku nanti ingin mengenal sahabat anak-anakku.
dimana rumah mereka, berapa nomor teleponnya yg bisa dihubungi, dimana kuliahnya, dan lain sebagainya.
mama yg tak mau tahu tentang buku apa yg ku baca,
maka nanti aku juga ingin ikut membaca bersama anak-anakku,
atau mungkin meminta mereview buku itu bersamaku,
seperti yg selama ini ku lakukan bersama kakak perempuanku.
bagaimana jika nanti aku membaca majalah porno?
ah, pasti mama tidak akan tahu.
mama yang selama ini selalu membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain,
dan melihat prestasi hanya dari nilai sekolah,
maka aku akan berusaha tidak seperti itu.
karena aku yakin, setiap orang punya potensi, yg tak kan pernah bisa disamakan dengan orang lain.
mama yg selama ini memberi wejangan pada anaknya dengan cara omelan,
dan selalu dengan omelan,
maka aku tidak ingin seperti itu.
entahlah, aku bersyukur untuk hal yg satu ini aku lebih mirip dengan papa.
mungkin banyak hal yg bisa ku contoh dari mama,
tapi juga banyak sisi yg aku ingin lebih baik dari mama.