kalau kalian sudah menemukan tempat untuk berlabuh pada dermaga masing-masing,
lantas masihkah kita tetap bisa melanjutkan perjalanan bersama lagi?
yang pada akhirnya pun kita akan memilih jalan masing-masing.
aku tak tahu bagaimana nanti.
tapi sepertinya aku tidak bisa berlabuh segera.
aku ingin menjadi yang terakhir berlabuh.
aku tidak bisa mengkhianati persahabatan kita.
bukan, bukan menuduh kalian mengkhianati.
tapi jujur aku merasa sangat kesepian
melihat kalian berlabuh satu-satu.
meski senyum tulus selalu ikut serta akan keberanian kalian berlabuh.
menemukan sahabat dan saudara
yang membelaku dan menolongku mati-matian
juga memahamiku tanpa perlu kujelaskan seperti kalian bertujuh,
merupakan harta terbesar yang ku miliki.
dan akan ku jaga sampai mati.
barangkali ke depannya kita tidak akan bisa bersama lagi seperti dulu.
kemarinpun membuatku sadar,
bahwa suatu saat kalianpun akan pergi meninggalkanku
meski persahabatan akan terus terjalin,
tapi semua memang tak bisa sama lagi.
perjalanan kita tak bisa lagi berdelapan.
rencana perjalanan yang belum pernah dilaksanakan karena jadwal yang bentrok,
tentu akan bertambah bentrok dengan begitu banyak kebutuhan dan kepentingan yang lain.
cerita 8 mata angin akan selamanya menjadi cerita
tanpa bisa kita wujudkan sama sekali.
semua memang tak bisa sama lagi, sahabat-sahabatku sayang.
maafkan aku.
namun persahabatan ini akan terus ku simpan
dan ku jaga sampai mati.
cerita-cerita petualangan fiksi 8 mata angin akan ku buat lebih banyak lagi.
untuk merekam dan menjaga semangat 8 mata angin.
karena hanya dalam hati dan imajinasi,
kalian bertujuh tidak pernah berubah, teman-teman baikku.
entah seberubah apapun kondisi dan keadaan yang terjadi di muka bumi,
kalian bertujuh akan tetap sama
di hati dan pikiranku, sahabat dan saudaraku sayang.
salam sayang,
barat.