Senin, 28 Januari 2013
sahabat baruku
Tahun 2012
dan tahun-tahun sebelumnya
aku belum mengenal dia
bahkan tahu dia ada saja tidak.
tapi ternyata, Allah menghendaki ku tuk tahu bahwa dia ada..
1 Januari 2013
itu hari ketika aku pertama kali mendengar namanya
dari mulut orang lain, dari temanku.
tapi ternyata, Allah menghendaki ku tuk mengenalnya..
11 Januari 2013
kami akhirnya saling kenal,
walau tanpa tatap muka, hanya menerka-nerka.
tapi ternyata, Allah menghendaki ku tuk bertemu dengannya..
21 Januari 2013
Allah mempertemukan kami
dalam ketidaksengajaan
dalam cara yg sederhana sekali
tapi ternyata, Allah menghendaki aku menjadi sahabatnya..
dan mulai saat ini,
semoga kami tetap bisa menjadi sahabat.
tanpa tedeng aling-aling,
tetap menjadi sahabat.
puisi dua matahari
Suatu hari aku bertamu ke rumah paman matahari
Tidak disuguhi apa-apa malah dia bercerita:
Banyak orang telah menjadi manusia karena pernah
Kubakar budinya dan kugosok-gosok hatinya dengan hikmahku
“aku juga ingin paman”
Paman matahari senyum-senyum dan lantas meninggalkanku
Dengan cemas aku memburunya:
“pergi ke mana paman?”
“katanya ingin jadi manusia..”
Lenyaplah kemudian paman matahari.
Sejak itu aku belajar sendiri dan hampir putus asa
Tapi tidak.
Lalu suatu fajar pagi paman matahari muncul kembali
“paman aku menemukan lagi satu matahari!”
“benar nak. Itu adalah dirimu sendiri”
Sejak saat itu aku hidup dengan dua matahari:
Matahari yang muncul di setiap pagi
Dan matahari yang ada di dalam diriku sendiri.
di tingkat empat
Di tingkat empat
Kotaku di bawah itu
Kelap kelip beribu lampu
Di tingkat empat
Kulihat diriku melayang
Di bawah orang-orang ribut
Kalau aku melompat
Diriku rata oleh aspal dan lalu
lintas
Tapi akankah bertemu
Atau tetap gelisah mencari
Di tingkat empat
Kuseret diriku kuajak pergi
Sebelum lampu-lampu di bawah
Merayuku lebih jauh.
mengintip katak mandi
Sebelum datang,
Di ladang jagung, di ladang airnya
Katak-katak masih serempak
Telanjang bulat buat mandi.
Lalu,
Katak-katak berhenti sama sekali
Aku mengganggu sunyi?
Aku merindukan sunyi.
kucing, ikan asin, dan aku
Seekor kucing kurus
Menggondol ikan asin
Laukku untuk siang ini
Aku meloncat
Kuraih
Pisau
Biar
Kubacok ia
Biar
Mampus
Ia tak lari
Tapi mendongak
Menatapku
Tajam
Mendadak
Lunglai
Tanganku
-aku melihat diriku sendiri
Lalu kami berbagi
Kuberi ia kepalanya
batal nyawa melayang
aku hidup
ia hidup
kami sama-sama makan
Langganan:
Postingan (Atom)