Pada
suatu hari saya memerhatikan cara kerja semut. Ada seekor kecoa mati tergeletak
di halaman belakang dekat tempat cuci piring. Saya tidak tahu kenapa kecoa
tersebut ada di sana. Kemungkinan kecoa tersebut bunuh diri lompat dari atap
karena dia banyak kehilangan uang dalam bursa saham. Pada pagi hari saya
melihat kecoa tersebut sedang dikelilingi oleh banyak semut. Semut-semut itu
merasa menemukan sumber makanan yang luar biasa. Seperti biasa mereka menyeret
kecoa tersebut sedikit demi sedikit menuju sarang mereka.
Dengan
tersenyum mencemooh, saya coba melacak ke mana tujuan mereka menyeret kecoa
tersebut. Saya kagum juga ketika melihat mereka ingin membawa kecoa tersebut ke
atas tembok vertikal, yang ada rintangannya. Untuk melewati rintangan ini
mereka harus membawa kecoa ini melewati suatu bidang horizontal yang terbalik.
Saya ingin tahu dan ingin belajar dari semut.
Dengan
susah payah mereka bergerak sedikit demi sedikit. Saya coba melihat dengan
teliti bagaimana mereka menarik kecoa tersebut, ternyata mereka menarik
bergantian. Dalam waktu 15 menit, saya perhatikan bahwa praktis seluruh semut
sudah berganti. Tetapi mereka terus menarik dengan tekun.
Siang
hari saya melihat mereka sudah sampai pada rintangan tersebut. Saya tidak mau
kehilangan kesempatan belajar dari semut, dan saya ambil kursi agar dapat
menjadi suporter yang baik. Saya panggil adik saya untuk ikut menonton dan dia
menganggap saya aneh karena menonton semut yang mengarak kecoa mati.
Semut
mulai bingung, mereka berusaha melewati rintangan. Saya yakin bahwa mereka
tidak akan dapat melewatinya. Beberapa semut terpaksa melepaskan pegangan
mereka karena keterbatasan panjang lengan mereka. Mereka berusaha berpindah
tempat, tetapi tidak ada tempat untuk memegang lagi. Saya juga lihat semakin
banyak semut yang mencoba membnatu, tapi tempat berpegang memang terbatas.
Akhirnya kecoa jatuh. Saya bersorak! Saya menang bertaruh dengan semut.
Namun,
saya lihat semut-semut berkumpul lagi untuk menarik harta mereka. Pasti gagal
lagi deh. Semut tidak pernah belajar ilmu gravitasi sih! Mereka tidak tahu
bahwa semakin berat kecoa itu, semakin besar juga gaya yang menarik ke bawah.
Saya tinggalkan drama ini selama 15 menit. Saya akan lihat lagi pada saat drama
bagian seru melewati rintangan itu lagi.
Ketika
kembali, saya melihat semut-semut menggunakan strategi yang berbeda. Mereka
mulai mengangkat dengan posisi yang berbeda. “Good try!” saya pikir. Namun,
pasti gagal juga. Kecoa jatuh, saya tersenyum menang. Saya akan kembali 15
menit lagi. Tetapi ketika meninggalkan mereka, ada suatu perasaan yang aneh
pada hati dan pikiran saya. Saya merasa bersalah karena bersuka cita di atas
penderitaan semut.
Beberapa
kali saya perhatikan semut masih terus gagal. Saya mulai merubah pikiran dan
sikap. Saya menjadi bersimpati pada semu-semut itu. Mereka terus mencoba dan
tidak berhenti. Sedikit demi sedikit. Keesokan harinya saya lihat kecoa
tersebut sudah gundul. Segala aksesorinya kelihatannya telah dipotong oleh
semut-semut itu sehingga lebih ringan. Dan semut-semut itu terus berusaha.
Total mereka telah berjuang selama dua hari. Saya mulai malas menonton
pertunjukan “gagal” ini.
Keesokan
harinya lagi saya coba menengok teman kecil saya yang sedang menarik kecoa ini.
Saya kaget, dan sungguh kaget. Mereka sudah mengalami persoalan berikutnya.
Sekarang kecoa itu tersangkut karena lubang sarang mereka yang kecil. Namun,
saya kaget karena ternyata semut berhasil melewati rintangan tersebut. Sehari
itu saya tidak dapat melepaskan pikiran dari semut. Saya mendapat pelajaran
baru dari semut.
Semut
bukan kodok. Semut tidak dapat melakukan lompatan besar seperti kodok. Semut
dapat berusaha terus menerus tanpa henti dan tidak putus asa. Dengan melakukan
hal yang kecil yang terus menerus, mereka dapat mengatasi masalah besar. Saya
sebenarnya ingin bersama mereka ketika mereka berhasil melewati rintangan.
Pikiran logika saya sebenarnya ingin mempelajari bagaimana cara semut tersebut
melewati rintangan. Namun, itu tidak penting. Yang penting adalah sikap mental
yang berhasil saya pelajari: Lakukan hal kecil terus menerus, dalam waktu yang
panjang kita akan mendapatkan kemajuan yang sangat berarti. Tidak percuma saya
mengikuti nasihat kuno tersebut.
Tidak
berhenti sampai di sana. Belum lama ini saya melihat sebuah video yang sangat
menarik. Video ini memperlihatkan bagaimana semut dapat menyeberangi sungai.
Ini bukan kisah seekor semut sakti yang mengambang tanpa tujuan. Video ini
menggambarkan kekuatan kecil semut yang bergabung menjadi besar. Ini adalah
cerita mengahrukan. Mereka membawa serta anak-anak mereka yang masih berupa
embrio. Mereka juga membawa ratu mereka yang relatif besar, lamban, dan tidak bisa
berjalan cepat.
Sekarang
saya tertarik untuk melakukan hal-hal kecil yang terus-menerus dan dilakukan
dalam waktu lama. Senang mengenal kodok yang bisa melompat jauh, tetapi
kelihatannya lebih mudah untuk melangkah seperti semut. Langkah semut adalah langkah
realistis yang dapat kita lakukan sekarang.