perempuan itu meninggal dunia malam itu pukul 21.30,
usianya 61 tahun.
tatkala aku mengunjunginya sekitar pukul 13.00,
ia berusaha keras untuk mengenaliku dengan satu matanya
sebab mata yang lain terpejam.
dia tersenyum.
dia berbisik dia tahu akhir hidupnya sudah dekat.
napasnya berat,
melalui sungkup yang dihubungkan dengan peralatan tertentu.
seluruh anak dan cucunya berada di sampingnya.
cucu-cucunya tidak mengerti,
bahwa nenek mereka sedang sekarat.
mereka terus bermain dan berkelahi satu sama lain,
di hadapan sang nenek.
aku bisa melihat kerelaan di mata anak-anak dan suaminya,
karena mereka menyadari bahwa ia,
sudah mendekati akhir dari penderitaannya.
ia harus ditolong dengan morfin.
paru-parunya terinfeksi.
terbebani oleh kapasitasnya yang terbatas,
akibat operasi sebelumnya, yang ia jalani.
aku termenung:
apa itu hidup?
apa yang kuinginkan di sisa hidup ini?
apa yang bisa kulakukan untuk membantu?
dan untuk beberapa waktu ke depan,
aku akan terus menunggu giliranku.
