Nah, aku sampai di titik ini
dengan melompati tiga titik terakhir.
Kompre-Sidang-Kompre
Entah bagaimanapun hasilnya nanti,
aku pasrah.
Yang jelas aku sudah berusaha untuk bisa sampai di titik ini.
Yah, walaupun aku tahu itu belum usaha terbaikku.
Aku masih suka nakal.
Itu sebabnya aku tak pantas untuk menginginkan hasil yang sempurna, bukan?
Aku hanya ingin lulus.
Entah berapapun nilainya
Entah bisa mengalahkan nilai ulum atau tidak,
aku tidak peduli.
Aku hanya ingin lulus.
Nilai yang biasa-biasapun tak apa.
Lalu wisuda?
ah, aku tidak terlalu memikirkan itu.
Itu sudah tidak ku anggap sebagai suatu hal yang besar.
Karena aku sudah berhasil melihat ini semua dari sisi yang indah,
jadi biarlah tetap seperti ini.
Dan jika semuanya tidak terlalu aku pikirkan,
lalu apa yang aku pikirkan?
Haha
Bukan, bukan seperti itu.
Tidak terlalu dipikirkan, atau tidak terlalu dipedulikan,
bukan berarti aku tidak memikirkannya atau tidak memedulikannya.
Tentu saja masih.
Hal-hal itu masih aku panjatkan dalam doaku setiap hari.
Hanya saja aku tidak ingin terlalu fokus pada hal-hal yang sudah terlewat.
Bahwa kita tidak perlu terlalu senang
ataupun
terlalu sedih terhadap sesuatu,
aku setuju.
Aku ingin senang secukupnya saja,
juga kalau sedih ya sekadarnya saja.
Karena pasti masih banyak hal hebat yang menungguku di depan sana.
Masih banyak rencana yang harus aku lakukan.
Maka aku harus bersiap-siap,
harus segera bergegas.
mulai membereskan skripsi lagi sebelum juni agar bisa kujadikan hadiah ulang tahun untuk papa
dan juga project seumur hidupku: wake the book up, bersama orang yang tercinta.