demi kedua orangtua ku

berdiri di medan perang,
menghadapi ribuan prajurit yang tak ku kenal sebelumnya,
beribu-ribu kilometer di depan,
peluh menetes, gugup,
-kali ini tak ada lagi air mata,
langkah pertama, sulit,
langkah kedua, masih sulit,
sanggupkah aku?
tapi tetap saja aku harus lakukan langkah yg ketiga dan seterusnya,
hingga jarakku dengan prajurit-prajurit yang tak ku kenal itu hanya tinggal sejengkal,

berteriak,
berputar,
libaskan pedang,
merunduk,
libaskan pedang lagi,

prajurit habis,
tersisa aku dan prajurit-prajurit terhebatku,
aku pemenang
dan kami pemenang,
dan kami prajurit Allah akan mendapatkan balasan yg setimpal,

istana surga untuk kedua orangtua kami,