Rabu, 16 November 2011
BEAST
Semenjak sering main ke rumahnya Dhiandra Dwi Hapsari,
Lagi-lagi aku dibuat jatuh cinta dengan grup korea yg satu ini,
Haha, dasar asti :D
selalu ada kebaikan di setiap kekurangan
Sepertinya tumbuhkembangku agak terlambat dari yang lain,
Orang kebanyakan, umur 10-12 bulan pasti udah bisa jalan. Tapi aku, baru bisa jalan dengan keseimbanganku sendiri saat berumur 16 bulan.
Orang kebanyakan, akan berhenti minum ASI maksimal umur 24 bulan. Itupun hanya beberapa yg bisa bertahan sampai umur segitu. Tapi aku, sampai umur 26 bulan pun masih sebagai konsumen ASI.
Orang kebanyakan, suhu tubuh normalnya pasti berkisar 36 koma. Tapi aku, suhu tubuh normalku lebih dari itu. Banyak yang berhasil tertipu, tapi tidak untuk mama, dia cerdas, susah untuk tertipu.
Orang kebanyakan, waktu TK atau SD kelas 1 pasti udah bisa naek sepeda. Udah ada gigi susu yg tanggal. Tapi aku, baru bisa naek sepeda dan pengalaman pertama gigiku tanggal pas kelas 3 SD. Bahkan sampai sekarang, saat umurku 20 tahun, 2 dari 4 gigi taringku, masih gigi susu. Hebat bukan.
Orang kebanyakan, eh tidak, wanita kebanyakan, haid pertama itu pas kelas 6 SD atau kelas 1 SMP. Tapi aku, hal itu terjadi saat aku kelas 3 SMP, hampir SMA.
Tapi walau begitu, pasti Allah menyertakan sisi baiknya,
Lancar baca Al-Quran, lancar baca abjad abcd, lancar hafal kali-kalian, lancar bermain sepatu roda, dan lancar menari, umurku saat itu lebih cepat dari orang kebanyakan.
Ya, pasti selalu ada kebaikan di setiap kekurangan :)
Orang kebanyakan, umur 10-12 bulan pasti udah bisa jalan. Tapi aku, baru bisa jalan dengan keseimbanganku sendiri saat berumur 16 bulan.
Orang kebanyakan, akan berhenti minum ASI maksimal umur 24 bulan. Itupun hanya beberapa yg bisa bertahan sampai umur segitu. Tapi aku, sampai umur 26 bulan pun masih sebagai konsumen ASI.
Orang kebanyakan, suhu tubuh normalnya pasti berkisar 36 koma. Tapi aku, suhu tubuh normalku lebih dari itu. Banyak yang berhasil tertipu, tapi tidak untuk mama, dia cerdas, susah untuk tertipu.
Orang kebanyakan, waktu TK atau SD kelas 1 pasti udah bisa naek sepeda. Udah ada gigi susu yg tanggal. Tapi aku, baru bisa naek sepeda dan pengalaman pertama gigiku tanggal pas kelas 3 SD. Bahkan sampai sekarang, saat umurku 20 tahun, 2 dari 4 gigi taringku, masih gigi susu. Hebat bukan.
Orang kebanyakan, eh tidak, wanita kebanyakan, haid pertama itu pas kelas 6 SD atau kelas 1 SMP. Tapi aku, hal itu terjadi saat aku kelas 3 SMP, hampir SMA.
Tapi walau begitu, pasti Allah menyertakan sisi baiknya,
Lancar baca Al-Quran, lancar baca abjad abcd, lancar hafal kali-kalian, lancar bermain sepatu roda, dan lancar menari, umurku saat itu lebih cepat dari orang kebanyakan.
Ya, pasti selalu ada kebaikan di setiap kekurangan :)
organisasi iya, prestasi semoga juga iya
Dulu, pas semester awal,
Pas jaman2nya open recruitment organisasi,
Aku ikut 8 ukm,
Bukan buat numpang eksis, bukan buat cari kesibukan,
Tapi memang karena aku tak tahu apa2,
Tak tahu sebenarnya aku ini cocok dimana,
Mulai dari kesuma (kelompok studi mahasiswa islam),
Cimsa (center of indonesian medical student activity)
Scarta (aku tak tahu singkatannya, tapi ini semacam organisasi musik dan fotografi)
LKMI (lembaga kesehatan mahasiswa islam)
Erytro (semacam organisasi jurnalistik)
SKI (sentra kegiatan islam)
Kastrat (semacam organisasi penelitian)
Dan yg terakhir MerC (semacam organisasi bantuan medis seperti itu).
Sampai tahun pertama, aku masih bisa bertahan,
Dengan tugas kuliah yg tak begitu keteteran,
Tapi makin kesini, ada saat-saat dimana kita merasa lebih nyaman,
Ketika timbul prioritas-prioritas saat jadwal rapat bertabrakan,
Ketika jadwal dan bobot kuliah makin tak karuan,
Dan ketika amanah di organisasi tertentu semakin besar,
Harus ada beberapa yg mengalah,
Alhasil, sekarang aku berhasil mundur secara pelan-pelan dari 4 organisasi,
Dan tinggal 4 UKM yang masih harus menuntut tanggung jawabku,
SKI, LKMI, Kesuma, dan Kastrat
Tapi tak apa, aku tak mungkin lagi mundur dari mereka, aku sudah terlanjur nyaman,
Semoga bisa amanah :)
Pas jaman2nya open recruitment organisasi,
Aku ikut 8 ukm,
Bukan buat numpang eksis, bukan buat cari kesibukan,
Tapi memang karena aku tak tahu apa2,
Tak tahu sebenarnya aku ini cocok dimana,
Mulai dari kesuma (kelompok studi mahasiswa islam),
Cimsa (center of indonesian medical student activity)
Scarta (aku tak tahu singkatannya, tapi ini semacam organisasi musik dan fotografi)
LKMI (lembaga kesehatan mahasiswa islam)
Erytro (semacam organisasi jurnalistik)
SKI (sentra kegiatan islam)
Kastrat (semacam organisasi penelitian)
Dan yg terakhir MerC (semacam organisasi bantuan medis seperti itu).
Sampai tahun pertama, aku masih bisa bertahan,
Dengan tugas kuliah yg tak begitu keteteran,
Tapi makin kesini, ada saat-saat dimana kita merasa lebih nyaman,
Ketika timbul prioritas-prioritas saat jadwal rapat bertabrakan,
Ketika jadwal dan bobot kuliah makin tak karuan,
Dan ketika amanah di organisasi tertentu semakin besar,
Harus ada beberapa yg mengalah,
Alhasil, sekarang aku berhasil mundur secara pelan-pelan dari 4 organisasi,
Dan tinggal 4 UKM yang masih harus menuntut tanggung jawabku,
SKI, LKMI, Kesuma, dan Kastrat
Tapi tak apa, aku tak mungkin lagi mundur dari mereka, aku sudah terlanjur nyaman,
Semoga bisa amanah :)
Allah telah mencukupkannya
Nyeri melilit sampai ke tulang,
Dengan suara langkah yg berbeda dari biasa,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Seratus orang pasukan terpilih,
Hanya beberapa saja yg mampu bertahan,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Hari ini hari H nya,
Dengan puisi dari untittled masa lalu,
Ku libas uap dingin itu bersama seorang sahabat di belakang motorku,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Acara di mulai,
Saatnya berbagi tugas,
Peserta, Pembicara, Panitia,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Rangkaian selesai, saatnya evaluasi,
Brangkas belum merekap semuanya,
Ketar-ketir dilengkapi dengan ribuan titik air yang semakin hebat,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Esok masih ada hal yg besar,
9.20 itu batas waktunya,
Saatnya pejamkan mata, dan tiada lagi berkata,
Waktunya kakiku yg berdenyut untuk berbaring,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan
Dan entah bagaimana prosesnya, Engkau benar-benar telah mencukupkannya,
Terima kasih Ya Allah,
Dengan suara langkah yg berbeda dari biasa,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Seratus orang pasukan terpilih,
Hanya beberapa saja yg mampu bertahan,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Hari ini hari H nya,
Dengan puisi dari untittled masa lalu,
Ku libas uap dingin itu bersama seorang sahabat di belakang motorku,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Acara di mulai,
Saatnya berbagi tugas,
Peserta, Pembicara, Panitia,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Rangkaian selesai, saatnya evaluasi,
Brangkas belum merekap semuanya,
Ketar-ketir dilengkapi dengan ribuan titik air yang semakin hebat,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Esok masih ada hal yg besar,
9.20 itu batas waktunya,
Saatnya pejamkan mata, dan tiada lagi berkata,
Waktunya kakiku yg berdenyut untuk berbaring,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan
Dan entah bagaimana prosesnya, Engkau benar-benar telah mencukupkannya,
Terima kasih Ya Allah,
Langganan:
Postingan (Atom)