mau jadi apa aku ini?
apa cita-citaku?
sebesar apa keinginanku terhadap cita-cita itu?
apa yang sudah kulakukan untuk ke sana?
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.