ada wajah di permukaan danau hening. hei, kamu..sedang baik-baik saja, kan?
kamu dingin. tapi pada saat yang sama, sejenis onar yang liar bersemayam dalam dirimu. kamu tahu cara terbaik untuk merayakan kemenangan. kamu sangat tahu. kamu dianugerahi oleh kepemimpinan klasik. pertama yang akan menghadapi segala kegagalan, dan terakhir kali yang akan menikmati kegembiraan.
lalu akan semakin banyak orang yang mendatangimu. dan kemudian kamu lagi-lagi akan berkata dengan sorot mata yang dingin. "aku tidak suka kompetisi. jawabanku tentang kompetisi belum final, mungkin kompetisi ada gunanya, tapi mungkin juga tidak. tapi aku punya jawaban lain yang telah final: kerjasama. peradaban ini adalah saksi nyata. tanpa kerjasama, spesies bernama manusia sudah punah dari dulu."
kamu menghindari forum-forum besar, sebab kamu tahu persis: di sana banyak orang menepuk dada, dan banyak orang yang terlalu banyak bicara. kamu menghindari orang-orang yang gampang marah, cerewet, dan orang-orang oportunis.
kamu bukan pahlawan, tapi kamu orang yang mandiri. kamu bukan orang yang hebat, tapi kamu tahu persis bagaimana agar selalu bisa belajar dari kesalahan di masa lampau. kamu tahu bahwa dunia ini kacau dan sakit. tapi kamu tidak boleh tidak punya harapan. kamu tahu harus betanggungjawab pada peradaban dan hidupmu. kamu tidak pernah mengerjakan hal-hal besar, tapi kamu yakin selalu ada hubungan yang erat antara kerja-kerja kecil dengan perubahan-perubahan besar. kamu peduli. kamu peduli. kamu peduli.
kamu sadar nenek moyangmu orang laut, kamu tahu bahwa nenek lainnya lagi seorang petani. ibumu mengajarimu menghargai makanan di meja saji dan berkata tulus padamu, "ingat, bulir-bulir itu dihasilkan dari keringat berbulan-bulan. ingat, banyak orang yang masih belum cukup makan hari ini. ambillah secukupnya"
kamu berbincang dengan sahabatmu sambil berkata, "kalau ada standar untuk orang hidup di tingkat minimal, harusnya ada pembatasan kekayaan orang."
kamu bukannya anti kemapanan, kamu hanya ingin agar semua orang hidup mapan.
kamu sedari kecil diajari untuk tidak hidup berlebihan. kamu sedari kecil diajari ketika kamu mulai berlebihan, berarti ada hak orang lain yang kamu ambil.
tentu saja kamu bukan orang yang benar-benar baik. tidak dan tidak akan pernah. tapi setidaknya kamu bukan penjahat kemanusiaan. dan kamu tetap bergulingan membayar harga keresahanmu.
setiap hari ada banyak orang yang dibunuh dengan pelan. setiap hari ada saja orang yang mati karena tidak bisa makan. setiap saat senantiasa ada orang yang ditikam ketidakadilan. kamu terdiam. luka pada kenanganmu membengkak. kamu terjatuh. tidak bisa bangkit dari tempat tidur selama berhari-hari ketika ada berita-berita sedih yang bergelimpangan di televisi, di surat kabar, di rumah sakit. kamu menangis keras. menangis kejang. tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi. kamu marah. kamu marah sekali. kamu terbangun dengan sisa airmata.
kamu dingin. tapi pada saat yang sama, sejenis onar yang liar bersemayam dalam dirimu. kamu tahu cara terbaik untuk merayakan kemenangan. kamu sangat tahu. kamu dianugerahi oleh kepemimpinan klasik. pertama yang akan menghadapi segala kegagalan, dan terakhir kali yang akan menikmati kegembiraan.
lalu akan semakin banyak orang yang mendatangimu. dan kemudian kamu lagi-lagi akan berkata dengan sorot mata yang dingin. "aku tidak suka kompetisi. jawabanku tentang kompetisi belum final, mungkin kompetisi ada gunanya, tapi mungkin juga tidak. tapi aku punya jawaban lain yang telah final: kerjasama. peradaban ini adalah saksi nyata. tanpa kerjasama, spesies bernama manusia sudah punah dari dulu."
kamu menghindari forum-forum besar, sebab kamu tahu persis: di sana banyak orang menepuk dada, dan banyak orang yang terlalu banyak bicara. kamu menghindari orang-orang yang gampang marah, cerewet, dan orang-orang oportunis.
kamu bukan pahlawan, tapi kamu orang yang mandiri. kamu bukan orang yang hebat, tapi kamu tahu persis bagaimana agar selalu bisa belajar dari kesalahan di masa lampau. kamu tahu bahwa dunia ini kacau dan sakit. tapi kamu tidak boleh tidak punya harapan. kamu tahu harus betanggungjawab pada peradaban dan hidupmu. kamu tidak pernah mengerjakan hal-hal besar, tapi kamu yakin selalu ada hubungan yang erat antara kerja-kerja kecil dengan perubahan-perubahan besar. kamu peduli. kamu peduli. kamu peduli.
kamu sadar nenek moyangmu orang laut, kamu tahu bahwa nenek lainnya lagi seorang petani. ibumu mengajarimu menghargai makanan di meja saji dan berkata tulus padamu, "ingat, bulir-bulir itu dihasilkan dari keringat berbulan-bulan. ingat, banyak orang yang masih belum cukup makan hari ini. ambillah secukupnya"
kamu berbincang dengan sahabatmu sambil berkata, "kalau ada standar untuk orang hidup di tingkat minimal, harusnya ada pembatasan kekayaan orang."
kamu bukannya anti kemapanan, kamu hanya ingin agar semua orang hidup mapan.
kamu sedari kecil diajari untuk tidak hidup berlebihan. kamu sedari kecil diajari ketika kamu mulai berlebihan, berarti ada hak orang lain yang kamu ambil.
tentu saja kamu bukan orang yang benar-benar baik. tidak dan tidak akan pernah. tapi setidaknya kamu bukan penjahat kemanusiaan. dan kamu tetap bergulingan membayar harga keresahanmu.
setiap hari ada banyak orang yang dibunuh dengan pelan. setiap hari ada saja orang yang mati karena tidak bisa makan. setiap saat senantiasa ada orang yang ditikam ketidakadilan. kamu terdiam. luka pada kenanganmu membengkak. kamu terjatuh. tidak bisa bangkit dari tempat tidur selama berhari-hari ketika ada berita-berita sedih yang bergelimpangan di televisi, di surat kabar, di rumah sakit. kamu menangis keras. menangis kejang. tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi. kamu marah. kamu marah sekali. kamu terbangun dengan sisa airmata.
kamu dingin. kamu onar. kamu dingin. kamu onar. kamu pergi. kamu senantiasa pergi. kamu butuh waktu. kamu butuh istirahat. kamu butuh menyembuhkan luka. kamu butuh sedikit bahagia.
hei, kamu baik-baik saja. kamu harus terus punya harapan. harus.
kamu jangan merasa sebagai satu-satunya orang yang menderita. jangan berlebihan. selalu ada usaha-usaha dan kerja-kerja kecil yang bisa dilakukan. kamu hanya butuh sedikit membuka telinga dan mata. lihat, lihatlah..masih banyak orang yang bekerja dengan tulus. masih banyak orang yang saling berbagi kebahagiaan dan harapan.
cuci dulu mukamu, biar lebih segar. cuci dulu lukamu, biar tak ada kuman. cuci dulu harapanmu, biar tidak hanya onar.
hei, kamu baik-baik saja. kamu harus terus punya harapan. harus.
kamu jangan merasa sebagai satu-satunya orang yang menderita. jangan berlebihan. selalu ada usaha-usaha dan kerja-kerja kecil yang bisa dilakukan. kamu hanya butuh sedikit membuka telinga dan mata. lihat, lihatlah..masih banyak orang yang bekerja dengan tulus. masih banyak orang yang saling berbagi kebahagiaan dan harapan.
cuci dulu mukamu, biar lebih segar. cuci dulu lukamu, biar tak ada kuman. cuci dulu harapanmu, biar tidak hanya onar.