
Kamis, 27 Januari 2011
ikhwan sejati
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya
“Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati”
Sang ibu tersenyum dan menjawab
“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat kerja
Tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tetapi dari hati di balik itu
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja
Tetapi dari komitmennya terhadap akwat yang dicintainya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
Tetapi dari tabahnya ia menjalani lika-liku kehidupan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya ia membaca Al Quran
Tetapi dari konsistensinya dia menjalankan apa yang ia baca.”
Setelah itu, ia kembali bertanya
“Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, ibu?”
Sang ibu memberinya buku dan berkata
“pelajari tentang dia”
Ia pun mengambil buku itu
“MUHAMMAD”, judul yang tertulis di buku itu
“Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati”
Sang ibu tersenyum dan menjawab
“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat kerja
Tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tetapi dari hati di balik itu
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja
Tetapi dari komitmennya terhadap akwat yang dicintainya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
Tetapi dari tabahnya ia menjalani lika-liku kehidupan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya ia membaca Al Quran
Tetapi dari konsistensinya dia menjalankan apa yang ia baca.”
Setelah itu, ia kembali bertanya
“Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, ibu?”
Sang ibu memberinya buku dan berkata
“pelajari tentang dia”
Ia pun mengambil buku itu
“MUHAMMAD”, judul yang tertulis di buku itu
infakkan rezekimu!
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat.”(QS. Al-Baqarah: 254)
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di Jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipatgandakan begi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang diatasnya ada dabu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh apa pun dari yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264)
“Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 265)
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)
“Apapun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 272)
Dikutip dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 254, 261, 264, 265, 268, 271, 272.
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di Jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipatgandakan begi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang diatasnya ada dabu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh apa pun dari yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264)
“Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 265)
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)
“Apapun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 272)
Dikutip dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 254, 261, 264, 265, 268, 271, 272.
Allah, Engkau segalanya
Ketahuilah teman
Ketika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa perih..
Allah sudah menghitung airmatamu
Ketika kau merasa sendirian tak ada teman yg menemani
Allah selalu berada di sampingmu
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apalagi
Allah punya jawabannya
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan..
Allah dapat menenangkanmu
Ketika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa perih..
Allah sudah menghitung airmatamu
Ketika kau merasa sendirian tak ada teman yg menemani
Allah selalu berada di sampingmu
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apalagi
Allah punya jawabannya
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan..
Allah dapat menenangkanmu
tau kah kau siapa yang terkuat?
Besi yang keras,
Dapat meleleh oleh api
Api yang membara,
Dapat padam oleh air
Air yang mengalir deras
Dapat menguap oleh matahari
Matahari yang terik
Dapat dihalangi oleh awan
Awan yang bergumpal
Dapat digerakan dengan mudah oleh angin
Angin, dapat ditahan oleh manusia
Manusia, dapat gelisah oleh ketakutan
Ketakutan, dapat padam oleh tidur
Kematian, Lebih kuat daripada tidur
Tetapi, yang terkuat adalah kebaikan,
Ia tidak akan hilang walau kematian sudah datang,
Dapat meleleh oleh api
Api yang membara,
Dapat padam oleh air
Air yang mengalir deras
Dapat menguap oleh matahari
Matahari yang terik
Dapat dihalangi oleh awan
Awan yang bergumpal
Dapat digerakan dengan mudah oleh angin
Angin, dapat ditahan oleh manusia
Manusia, dapat gelisah oleh ketakutan
Ketakutan, dapat padam oleh tidur
Kematian, Lebih kuat daripada tidur
Tetapi, yang terkuat adalah kebaikan,
Ia tidak akan hilang walau kematian sudah datang,
Langganan:
Postingan (Atom)