Jumat, 11 April 2014
peta dan serotonin
sayang memang kalau harus berpisah setelah berdua sengaja menyesatkan langkah. sayang memang kalau harus melupakan angin-angin baik setelah berdua sengaja saling menipu.
kalau memang harus tersesat pun, ya sudahlah. karena saya memang saya, bukan peta. karena saya memang saya, bukan setumpuk serotonin di isi perut coklat. kali ini saya mundur.
Tuhan punya maksud. Tuhan punya imajinasi yang maha.
kembali. lalu hapus..
Beberapa tahun yang dilewatkan, dapat merubah seluruh sisa kehidupan. Saya ingin kembali ke dua ribu enam. Menghindari beberapa pertemuan, memikirkan beberapa perkataan, dan membatalkan beberapa kunjungan.
Ibu saya mengajarkan, orang dewasa itu sangat jarang menyesal. Mungkin saya memang belum begitu dewasa.
aku rindu..
aku rindu pada Abu Bakar, yang ketika sahabatnya dikira gila, dialah orang yang begitu yakin percaya pada sahabatnya apapun itu.
aku rindu pada Umar, yang memiliki intuisi yang kuat, yang tak segan mengungkapkan pada sahabatnya jika mereka berbeda pendapat.
Langganan:
Postingan (Atom)