Rabu, 18 November 2015
menjadi kenyataan
pelajaran terbesar dalam perjalanan-perjalanan sejauh ini adalah tentang "menjadi nyata". dunia maya telah mengaburkan makna eksistensi manusia, bahwa eksis di dunia maya akan eksis di dunia nyata ternyata adalah kefanaan. sebanyak apapun hal yang kamu lakukan di dunia maya, bila tidak dibarengi dengan tindakan di dunia nyata, maka semuanya akan tetap menjadi maya.
bagitu banyak waktu yang selama ini kita habiskan di depan layar, memandang notifikasi yang berjibun, kita bahagia dengan angka yang maya. padahal kebahagiaan sebenarnya tidak ada di sana.
maka menjadilah nyata. lakukan sesuatu secara nyata. temuilah orang-orang secara nyata. berbicaralah dalam satu meja, berdiskusi sambil memandang raut muka. rindu sekali rasanya menyaksikan orang orang saling menghubungi untuk bertemu secara langsung. kata seseorang, media sosial itu dibuat untuk memberikan informasi, bukan untuk memberikan penjelasan. hal hal yang tadinya maya, semu, tidak terhubung, salah paham, perjelaslah dengan pertemuan. melalui tindakan dan menjadilah nyata.
selamat berkontemplasi :)
memaknai kehilangan (2)
andai kita mengetahui bagaimana orang lain menjalani hidupnya, mungkin kita baru mengerti betapa luar biasanya perjuangan setiap orang atas kehidupan yang sedang dia jalani. betapa menakjubkannya karena dia mampu bertahan dan bisa menjalaninya hingga sejauh ini.
sebagai dokter saya sering kali diberikan kesempatan untuk mengetahui rahasia-rahasia itu. membuatnya menjadi sebuah pembelajaran melalui tulisan tulisan yang tentu saja saya merahasiakan siapa pemilik cerita sebenarnya. saya selalu disadarkan bahwa kehidupan ini tidak sederhana sama sekali ceritanya. saya selalu mengira hidup orang baik-baik saja ketika menyaksikan foto-foto yang dibagikan di media sosialnya. atau hal hal lain yang sifatnya nampak oleh mata. tidak pernah ada celah untuk mengetahui betapa rusuhnya hati seseorang, betapa tertekannya hidup seseorang, betapa sepinya hidup seseorang, dan betapa beratnya menjalani hidup yang disangka banyak orang: bahagia dan baik-baik saja.
beberapa tulisan ke depan, saya ingin memaknai sebuah keadaan dimana setiap orang pasti merasakannya. keadaan yg disebut "kehilangan". kehilangan tentang segala sesuatu. entah itu kehilangan anggota keluarga krena meninggal, kehilangan kesempatan, kehilangan sesuatu yg berharga dalam hidup, dan aneka bentuk kehilangan lainnya.
kita mungkin lupa dan seringkali lupa bahwa sebenarnya kita tidak pernah memiliki apapun. tapi kita bisa merasakan kehilangan. segala hal yang melekat baik dalam dan di luar diri kita adalah kepunyaan-Nya. harta, keluarga, pasangan, jabatan, apapun itu. kita seringkali meratapi kehilangan dengan cara cara yg mungkin kurang bijaksana.
memang tidak mudah memandang kehilangan sebagai sebuah kesyukuran. tapi, itu bukan tidak mungkin. untuk itu, saya ingin merenung, memaksa hati dan pikiran saya untuk berubah cara pandangnya.
semoga kita bisa sama sama belajar tentang kehilangan. bahwa tidak ada yang benar benar hilang, segala sesuatu pulang ke pemiliknya..
Langganan:
Postingan (Atom)