Senin, 30 Mei 2011
Untuk kedua kalinya aku menyebut namaku
Harapanku, aku bisa menemukan namanya di buku telponku,
Tapi ternyata tak ada, aku telah menghapusnya
Harapanku, dia yang akan mengangkat telponku,
Tapi ternyata bukan, suara lembut seorang ibu yang mengangkatnya, dia tak ada di rumah,
Harapanku, beliau tidak menanyakan namaku,
Tapi ternyata tidak seperti itu, beliau bertanya siapa aku,
Dan pertanyaanku,
Ingatkah beliau bahwa aku yang menelepon waktu itu? empat tahun yang lalu?
Semoga tidak, lupakan saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar