Nyeri melilit sampai ke tulang,
Dengan suara langkah yg berbeda dari biasa,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Seratus orang pasukan terpilih,
Hanya beberapa saja yg mampu bertahan,
Tapi tak apa, kita masih bisa saling membantu,
Hari ini hari H nya,
Dengan puisi dari untittled masa lalu,
Ku libas uap dingin itu bersama seorang sahabat di belakang motorku,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Acara di mulai,
Saatnya berbagi tugas,
Peserta, Pembicara, Panitia,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Rangkaian selesai, saatnya evaluasi,
Brangkas belum merekap semuanya,
Ketar-ketir dilengkapi dengan ribuan titik air yang semakin hebat,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan,
Esok masih ada hal yg besar,
9.20 itu batas waktunya,
Saatnya pejamkan mata, dan tiada lagi berkata,
Waktunya kakiku yg berdenyut untuk berbaring,
Doa itu masih terucap, Ya Allah tolong cukupkan
Dan entah bagaimana prosesnya, Engkau benar-benar telah mencukupkannya,
Terima kasih Ya Allah,
Rabu, 16 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar