dua hari tidur larut malam,
dua hari bercerita panjang lebar,
semoga cukup untuk bekal berminggu-minggu kemudian,
semoga tetap sehat,
semoga tetap tertawa lepas,
dan tetaplah menjadi seperti yang nyata walaupun aku belum sepenuhnya mengenalmu,
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar