aku kenapa?
setiap ku sebutkan namamu
setiap ku ceritakan tentangmu
aku tersipu semu
enggan bercerita
tapi semua ada di senyum malu itu.
enggan mengingatnya
tapi semua ada di degup jantungku yang berantakan.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar