Pages

Rabu, 07 Maret 2012

mimpiku dan mimpi kakekku

ini terjadi 12 tahun yang lalu.
ini cerita tentang kakekku.

dia sakit,
saat itu aku tak tahu apa-apa tentang penyakitnya.

dia terbaring,
saat itu aku tak bisa apa-apa selain mendoakannya.

dia tersenyum,
saat itu dia benar-benar memperlihatkan kesabarannya.

dan dia tak ada,
meninggalkan semua ilmu pada semua keturunannya.

tapi saat itu dia sempat menceritakan padaku tentang impiannya.
dia sosok yg kokoh, yang bertahan hidup dengan kesederhanaan.
menjadi yatim piatu sejak usia 8 tahun tak pernah membuatnya ingin putus sekolah.
dia haus akan ilmu, dan dia keras akan ilmu.
sempat duduk menjadi mahasiswa FK Andalas walaupun hanya 1 tahun merupakan pengalaman terbaiknya.
dia keluar, karena terbentur dengan biaya.
dan sesaat sebelum Allah memanggilnya, dia sempat menurunkan impiannya padaku.
dengan gayanya bercerita, ditambah aku yg masih anak kecil saat itu, berhasil membuatku juga ingin menjadi mahasiswa kedokteran seperti dirinya.
"apapun yang terjadi, asti jangan pernah males belajar ya. Kakek yakin asti juga bisa jadi dokter"
itu pesannya.
dan mimpiku sekarang, adalah perpaduan antara aku dan kakekku.
ada impian kakekku di dalam impianku.
dan ada ulang tahun kakekku di dalam ulang tahunku.
"sama-sama 16 September emang paling klop", kata mama.

dan kemarin, aku bertemu dengan kasus yang sama.
dengan perawakan pasien yg hampir sama, dan dengan kasus yg juga nyaris sama.
tapi dengan keadaan pemahamanku yg jauh berbeda.
kakek, lihatlah.
gadis kecil yg dulu nakal yg selalu menagih traktiran es krim, sekarang sudah banyak berubah.
ya, aku berjanji tidak akan pernah malas belajar, dan akan meneruskan titipan impiannya.
ini janji antara seorang anak putri dengan kakek kesayangannya.

0 thoughts: