kau lihat,
betapa lemahnya manusia.
mau seerat apapun kau memluknya,
dan sehebat apapun
gedung, kapal, dan alat kedokteran yang kau cipta,
tak akan pernah bisa
menghalangi malaikat
pencabut nyawa.
lalu apa?
apa lagi yang tersisa ketika kita angkuh?
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar