Pages

Selasa, 24 April 2012

jangan kau patahkan

hei! jangan kau patahkan kuntum bunga itu.
ia sedang mengembang,
bergoyang dalam dahannya yang tua
yang telah mengenal baik, kau tahu,
segala perubahan cuaca.

bayangkan: akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar
hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbakar.
dan mekarlah bunga itu perlahan-lahan.
dengan gaib, dari rahim alam.

jangan! saksikan saja dengan teliti
bagaimana matahari memulasnya warna-warni
sambil diam-diam membunuhnya dengan hati-hati sekali.
dalam kasih sayang, dalam rindu dendam alam.

lihat: ia pun terkulai perlahan-lahan
dengan indah sekali, tanpa suatu keluhan.

0 thoughts: