memori itu kembali
terbangun di dalam hati
seperti mimpi
kepada dia yang tak sendiri
yang sudah beristri
tak punya hati.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar