dari sisa-sisa malam yang coba diredam dan dipendam
semuanya kelam
seperti matahari yang tenggelam pelan-pelan, dalam diam
diam yang paling diam.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar