kursi besi itu
dingin
rumput hijau itu
lengang
langit biru itu
mendung
seakan Tuhan berkata:
pulanglah
hangatkan tubuhmu
dengan tawa
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar