tidakkah kau lelah berlari, an?
pulanglah, aku menunggu
duduk di sini berdua denganmu
bicarakan apa saja yang kau anggap perlu
atau kau ingin aku lebih lama menunggumu?
merekapun seakan tak pernah bosan menanyakanmu
dan berharap kau segera pulang..
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar