Di tulisanku kali ini, aku ingin
berbagi sedikit cerita dari perjalananku kemarin.
Jadi, museum ini dibangun tahun
1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan Belanda. Benteng yang
dahulu bernama Rustenburg (benteng peristirahatan), telah diubah menjadi
Vredeburg (benteng perdamaian). Kini Benteng Vredeburg menjadi museum khusus
sejarah kemerdekaan Indonesia yang terjadi di Yogyakarta.
Harga tiket masuk ke museum ini
terhitung sangat murah, hanya 2000 rupiah. Museumnya terawat, rapi, bersih, dan
sudah ber-AC pula. Cara penyajian informasinya berupa dorama-dorama di dalam
kaca yang menceritakan tentang kejadian di masa lampau. Juga disertai layar
touchscreen setiap beberapa meter, yang kau bisa memilih informasi apa yang kau
inginkan.
Selain itu, yang aku suka dari
museum ini adalah: kursinya banyak! haha. Sederhana memang, tapi kebanyakan museum
lain tidak begitu memperhatikan fasilitas yang satu ini. Biasanya jika di museum lain,
klo udah capek keliling, duduknya pol-polan di tangga. Tapi klo ini, banyak
kursinyaa. Teduh-teduh lagi tempatnya.
Selain museum yang isinya
dorama-dorama tadi, ada juga perpustakaan, Kafe IndischeKofie, dan tempat
cinderamata khas vredeburg. Walaupun pepustakaannya tidak begitu besar dan
bukunya tidak begitu banyak, tapi buku-bukunya terawat, tidak berdebu. Aku
suka. Yang aku ingat ada novel sang pencerah, buku tentang batik dan
wayang, tentang borobudur, juga ada
kamus bahasa Indonesia dari berbagai bahasa seperti belanda, perancis, dan
jepang, serta buku-buku lain yang berhubungan dengan kemerdekaan.
Lalu, di toko cinderamata, kamu
bisa menemukan macam-macam pernak pernik Vrederburg di sana. Seperti kaos,
pembatas buku, kartu pos, magnet kulkas, stiker, pin, gantungan kunci, serta
miniatur para pahlawan-pahlawan RI. Harganya juga masuk di akal kok. Masih
kantong mahasiswa, tidak terlalu mahal. Petugas toko cinderamatanya pun cukup
ramah.
Tapi untuk kafe IndischeKofienya,
aku kurang tahu. Karena memang dasarnya aku tidak suka dengan rasa kopi.
Dan untuk materi yang di jelaskan
oleh dorama, ini beberapa informasi yang masih sisa di otakku:
- Tentang awal mula berdirinya harian sinar matahari, sedya utama, dan kedaulatan rakyat.
- Tentang pemerintahan RI yang hijrah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, karena waktu itu memang keadaan Jakarta sedang tidak memungkinkan untuk menjadi ibukota RI.
- Tentang sejarah UGM, yang didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 yang saat itu merupakan gabungan dari berbagai sekolah tinggi dan institusi di Jogjakarta. Dan Prof. Dr. A. Sardjito menjadi presiden UGM pertama saat itu yang mana sekarang diabadikan menjadi nama RSUD di Jogjakarta.
- Tentang Bantuan para seniman selama perebutan kemerdekaan berupa pembuatan poster, plakat, selebaran kata-kata yg intinya menginginkan kemerdekaan.
- Tentang peresmian TNI pada 28 Juni 1947 di istana presiden Jogjakarta dan Jenderal Soedirman dilantik sebagai panglima besar TNI.
- Tentang serangan umum 1 Maret 1949 di depan hotel Tugu (tapi sayang hotel Tugu malah udah di tutup sekarang, padahal banyak kejadian bersejarah di sana).
- Tentang pelantikan soekarno sebagai presiden Republik Indonesia Serikat tahun 1949.
- Masuknya Jepang ke Jogja, lalu terbentuklah sekolah latihan kemiliteran/heiho di Jogjakarta.
- Sejarah Sri Sultan Hamengkubuwono dari awal hingga akhir (kalau tentang hamengkubuwono ini mah juga di jelasin di taman pintar. Lengkap kap kap. Tapi tetep aja males baca, haha).
- Juga ada tentang Tri Koro Dharmo atau yang dikenal juga dengan sebutan Jong java. Tapi setelah sumpah pemuda, semua organisasi pemuda bersatu, termasuk jong java ini.
- Tentang Kongres Perempuan Indonesia yang diprakarsai oleh Nyi Hajar Dewantara. Juga organisasi aisyiyah, yang merupakan organisasi wanita dari muhammadiyah.
- Tentang pabrik senjata demakijo Yogyakarta, yang memodifikasi senjata-senjata rampasan, juga diceritakan bahwa mereka membuat batang meriam dari tiang-tiang listrik yang rubuh.
- Tentang sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah dan kongres Budi Oetomo
- Dan yang terakhir, tentang sejarah berdirinya bandara Adisucipto. Jadi dulu itu di deket stasiun maguwo, ada lapangan yg sangat besar, yang biasanya dijadikan landasan pesawat. Komodor muda udara Agustinus Adisucipto, adalah pejuang yang gugur karena tertembaknya pesawat dakota oleh pesawat belanda kitty hawk saat ingin mendarat di maguwo dengan membawa 2 ton bantuan obat-obatan dari PMI. Adisucipto gugur saat kejadian itu. Dan namanya diabadikan saat pembangunan bandar udara di lapangan dekat maguwo tersebut.
Oke, cukup sekian dulu. Mungkin karena dari kecil
aku tidak begitu suka dengan pelajaran sejarah, jadi hanya sedikit ilmu yang
sisa di otakku yang bisa ku bagikan pada kalian.
Kamu, ya, kamu. Mungkin lain ceritanya jika kamu si penyuka
sejarah, yang berkunjung ke tempat ini. Pasti kamu suka. Maka berkunjunglah
lain kali. Kamu tidak akan menyesal. Percaya padaku ;)
2 thoughts:
wah saya kemarin ga sempet ke sana euy...
*salahin nadia*
:D
wah iya mas han kemaren abis dari jogja ya. gimana kesan pesan nya jogja? :D
Posting Komentar