Jumat, 11 April 2014
peta dan serotonin
sayang memang kalau harus berpisah setelah berdua sengaja menyesatkan langkah. sayang memang kalau harus melupakan angin-angin baik setelah berdua sengaja saling menipu.
kalau memang harus tersesat pun, ya sudahlah. karena saya memang saya, bukan peta. karena saya memang saya, bukan setumpuk serotonin di isi perut coklat. kali ini saya mundur.
Tuhan punya maksud. Tuhan punya imajinasi yang maha.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar