Jumat, 04 April 2014
puisi pesakitan
sore itu, kamu mengenalkanku padanya.
dia tersenyum ramah padaku
menjabat tanganku
memeluk tubuhku
menanyakan kabarku
juga menanyakan bagaimana sekolahku.
manis sekali bukan?
sangat.
tapi yang aku tak habis pikir adalah
bagaimana kamu berpikir bahwa dengan mempertemukan kutub
masa lalu dan masa depanmu akan menyelesaikan semuanya?
sadarkah bahwa kamu sedang menciptakan masalalumu menjadi seorang pesakitan?
terjangkit penyakit berkali-kali
terpuruk bertubi-tubi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar