Pages

Rabu, 02 Juli 2014

maaf






mengapa ketika aku nyaris kehilanganmu,
aku baru mulai bertanya:


mengapa aku tidak menyelesaikan skripsiku lebih cepat.
mengapa aku selalu saja gagal dalam wisuda.
mengapa tak ada satupun yang mampu aku banggakan padamu
mengapa kamu begitu menaruh harapan besar padaku
mengapa kamu justru membanggakanku
mengapa aku tak menjengukmu lebih sering
mengapa aku baru mencarimu saat aku tertimpa masalah
mengapa aku tak pernah menjengukmu ketika aku bahagia
mengapa kamu teramat baik kepadaku
dan semua kemengapaanku yang lainnya.


mengapa kamu nyaris pergi secepat ini?


aku mohon, bertahanlah sebentar.
berikanlah aku waktu untuk menjengukmu setiap pagi dan sore
mengantarkan fajar dan senja ke pangkuanmu
seperti yang pernah kita bicarakan saat dulu.


aku mohon bertahanlah sebentar.
aku ingin sekali bisa berbakti sebagai murid terbaikmu, guru.
juga aku ingin sekali memanggilmu
bapak,


bukan profesor.






0 thoughts: