Senin, 17 November 2014
seseorang dalam jendela kaca
pada keramaian yang hingar bingar, ia terduduk sendiri.
pada percakapan yang saling bersahutan, ia bersenandung pelan.
pada tawa orang yang saling menatap, tatapannya hanya menatap jendela kaca.
begitulah ia, ketika cinta yang sangat ia dambakan tak kunjung datang,
kini ia bersemayam dalam kesendirian.
dalam gegap gempitanya keramaian, ia menyendiri dengan nada yang mengalun dalam telinga.
seakan dalam diam, ia berperan sebagai seorang yang tengah jatuh cinta secara riang.
musik yang ia dengarkan menjadi nada dalam cerita diam-diam.
ia, adalah seseorang dalam jendela kaca.
yang aku tatap ketika aku sedang terdiam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar