Senin, 23 Februari 2015
perihal menyatakan perasaan.
besar kemungkinan setiap orang pernah berada pada fase ini: dilema antara tetap memendam perasaan atau menyatakan. ada banyak hal yg menyebabkan seseorang memilih memendam. seperti aku misalnya, aku takut perasaanku tidak berbalas. meski aku tahu, kemungkinan terburuk dari mencintai hanyalah tidak dicintai kembali. dan, itu sesungguhnya tidak teramat buruk. bahkan ada yg lebih buruk dari itu, saat aku tidak berani menyatakan perasaan. aku akan dihantui pertanyaan seumur hidup: apa kau pernah mencintai aku juga?
banyak orang akhirnya menyesal. seperti yg diceritakan di film film, dan buku buku. perasaan yg terlambat dinyatakan. padahal sebenarnya kau juga punya perasaan yg sama. hanya saja, kau juga tidak punya keberanian untuk menyatakan. dan, saat salah satu dari kau dan aku memberanikan diri menyatakan, saat itu salah satu dari kita sudah punya pasangan. itu menyakitkan, bukan? andai saja aku berani mengatakan, tentu saja hal sesakit itu tidak akan terjadi.
perasaan yg tumbuh di dada, bukanlah perasaan yg salah. setiap orang berhak dijatuhi cinta. dan, dari teori manapun yg kau pelajari, cinta tidak pernah salah. perasaan adalah perasaan. ah, kupikir soal perasaan bukan perihal jenis kelamin perempuan atau laki-laki. perihal perasaan semuanya sama saja. laki-laki dan perempuan sama sama ingin bahagia, bukan?
pada akhirnya aku memilih menyatakan perasaan bukan semata agar kau membalas perasaanku. tak lain hanya ingin kau tahu, aku orang yang jatuh cinta kepadamu. dan, tidak ingin menyimpannya sendiri. sebab tugas orang yg menyatakan perasaan hanyalah menyatakan perasaan. hanya memberi tahu, bahwa ia punya perasaan. perihal terbalas atau tidak, itu urusan lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar