dia datang,
menyodorkanmu di hadapanku.
tercium harum kayu di setiap lebarmu.
ku tanya apa maksudnya,
baca saja.
ini cara memahamiku.
mengikuti dan menyamaiku.
dan menghubungkan aku denganmu.
lewat buku.
itu jawabnya.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar