Ia tak
menyerahkan cinta pada siapa-siapa, dari tangannya, dan juga dari bibirnya.
Tapi al, ransel itu
berlubang.
Cinta tercecer sepanjang jalan.
Ada yang di pungut orang,
ada yang diperebutkan orang,
ada juga yang diinjak orang.
Tapi ia tak peduli.
Pun tak menambal
lubang ranselnya.
Meski tahu.
0 thoughts:
Posting Komentar