Wahai kamu,
Aku ingin sekali mengenalmu
Bukan hanya sekedar tahu namamu.
Pertemuan kita sore itu,
Walaupun aku sempat berharap itu yang terakhir
Sebenarnya itu hanya jedaku untuk berpikir.
Seharusnya aku sudah lebih dewasa
Dari terakhir kali aku jatuh sakit.
Ya, seharusnya..
Maka di sini, aku berusaha dewasa untukmu.
Mengertilah: membandingkan fisik, atau apapun
antara kamu dengan yang lain
Itu sama sekali tidak penting.
Itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri.
Ada seseorang yang bilang,
Bahwa kenyamanan sama sekali tidak bergantung
dengan hal itu.
Jika seseorang mulai nyaman menjalin hubungan
denganmu
Maka sejatinya dia sudah tidak terlalu
memikirkan tentang hal itu.
Asalkan kamu tetap menjadi gadis yang baik,
yang ceria seperti biasanya
Maka itu sudah sangat cukup
Untuk membuat kalian baik-baik saja.
Wahai kamu,
Aku ingin sekali mengenalmu
Bukan hanya sekedar tahu namamu.
Karena dengan cara itu, aku tidak akan membencimu
Dan menghindarimu lagi.
Karena sebelum ini aku sudah pernah
mengalaminya satu kali.
Dulu aku seperti pengecut.
Menghindar, dan beraninya hanya mengumpat di
belakang.
Namun tahukah kau, ketika aku sudah
mengenalnya, berbincang, beberapa kali
Aku mulai menyukainya
Dan akupun mulai bisa berdamai dengan
perasaanku sendiri
Dan mengikhlaskan kisahku.
Kuharap begitu juga denganmu, begitu juga
denganku saat ini
Kuharap kita berdua bisa berdamai
Dengan perasaan kita masing-masing yang
sebenarnya sangat sederhana.
Wahai kamu,
Aku ingin sekali mengenalmu
Bukan hanya sekedar tahu namamu.
Salam,
dari jerapah laut.
Untuk kamu,
gadis yang kuat, si lonceng dan karang
0 thoughts:
Posting Komentar