Dear asti,
suatu hari, kamu mungkin akan perlu memalsukan senyuman. tapi jangan pernah memalsukan tangisan!
salam sayang,
dirimu yang lain.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar