dua kota adalah aku dan engkau.
lalu tibalah kita di perbatasan.
menancapkan palang sendiri-sendiri.
menjadi asing.
Bagiku, kau mendominasi ingatan. Karena itulah aku menulis surat ini untukmu. Agar suatu hari, saat aku tak sanggup mengingat lagi, kau tetap mengabdi. Mengabdi dalam tulisanku. Mengabdi dalam kisahku.
0 thoughts:
Posting Komentar