Senin, 28 Desember 2015
racun rindu
al...rindu barangkali semacam racun yg kita racik dari kesendirian kita yg sunyi, dari tempat yg jauh, dan hilangnya kesempatan untuk melihat senyum seseorang yg kita sayangi, dari pelukan yg lepas, dari ruang-ruang kosong di antara jari-jemari, dari sebuah pesan yg terlambat masuk ke ponsel, dari percakapan yg tergesa-gesa, dari apa pun yg membuat kita nelangsa. racun itu kemudian kita minum sendiri, membuat dada kita jadi lemah dan m,ata kita berair..
al...manusia selalu membutuhkan perjalanan untuk menemukan pengetahuan. dan di kejauhan, aku mencintai keseluruhan dirimu, ternyata. aku mencintai semua kelebihan dan kekuranganmu dengan sempurna. ketika kamu dekat, aku menjadi lebih kuat. ketika kamu jauh, kamu menjadi nada-nada minor yg menyusun simfoni indah dalam diriku. ketika kamu berada di sampingku, langkahku tegap menuju kebahagiaan. ketika kamu tak berada di sampingku, aku berlari sekuat tenaga untuk menemukan jalan terdekat untuk mengenggam tanganmu kembali.
tetapi, berapa pun aku memberikan semuanya dan meskipun kamu melakukan segalanya, kita tak bisa selamanya bersama-sama, bukan? ada masanya kita mesti berjalan sendiri-sendiri di tempat yg berjauhan, sebagai dua manusia yg saling merindukan. dan, rasa kehilangan adalah pengalaman ajaib yg membuat kita lebih mengerti tentang rasa memiliki, dimana sepi selalu melubangi benteng air mata, dimana lesat waktu tak bisa kita kejar, dimana jarak tak bisa kita ringkas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar