Jumat, 17 Agustus 2018
Bulan dan Matahari
biar kuceritakan padamu tentang sebuah kisah.
tentang bulan dan matahari yang tak ingin berpisah.
suatu malam yang sunyi, semesta mengintip keredupan pada wajah sang bulan.
penasaran, semesta berbisik pada bulan,
menanyakan kegundahan apa yang membuat sinarnya meredup.
bulan yang tak bisa berbohong pada semesta berkata
bahwa ia terlalu sering tertutup mendung.
itu membuatnya kehilangan semangat untuk bersinar lagi.
semesta tersenyum mendengar kegelisahan bulan.
kemudian, semesta berbisik lagi.
ia menawarkan bulan untuk bertemu
dengan pemilik cahaya yang paling terang, yaitu matahari
bulan tersenyum senang mendengar tawaran itu.
semesta takkan mungkin ingkar janji.
semesta telah menjanjikan sebuah pertemuan antara bulan dan matahari.
bulan menunggu dengan begitu sabar, sampai pada hari itu tiba.
bulan begitu dekat dengan matahari.
bulan meraih matahari hingga akhirnya mereka bisa sejajar,
saling berhadap-hadapan.
bulan begitu kagum dengan cahaya matahari yang begitu terang.
cahaya itu mengenai tubuhnya,
mengirimkan energi yang luar biasa untuk bulan.
matahari tampak begitu bahagia.
ia membalas genggaman sang bulan. mereka berdua tak berbicara.
keduanya seolah baru saja sama-sama saling menemukan.
semesta yang melihat hal itu langsung berdehem dan mengejutkan keduanya.
semesta berkata bahwa mereka tak bisa bersama untuk selamanya.
matahari dan bulan mulai bersedih,
keduanya lalu mendengar sebuah terikana dari bumi.
ia mengekuh karena ia merasa begitu gelap. amat gelap.
bumi sampai ketakutan.
ia berteriak pada bulan untuk tidak menghalangi cahaya matahari.
bulan semakin sedih.
padahal ia baru saja bertemu dengan matahari.
akhirnya, bulan pergi meninggalkan matahari dengan berat hati.
melihat perpisahan itu, semesta kembali berbisik pada bulan.
ia berkata bahwa bulan dan matahari memang hanya ditakdirkan untuk bertemu,
tapi tidak untuk bersama.
pada akhirnya, bulan mulai memahami.
semesta yang mendapati bulan sudah tidak bersedih lagi akhirnya
menjanjikan pertemuan kembali akan bulan dan matahari suatu hari nanti.
semesta tersenyum melihat bulan dan matahari tetap bersinar
meski mereka tak bersama.
semesta pun mengabadikan pertemuan antara bulan dan matahari
dengan sebuah sebutan yang akan selalu diingat.
GERHANA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar