Jumat, 28 November 2014
Kelak kita akan bertengkar, mencari siapa yg salah dan siapa yg benar, berargumen menentukan apakah harus berjalan maju atau kembali berjalan memutar.
Namun, semakin lama hidup bersamamu membuatku semakin sadar. Bahwa dirimu adalah lawan bicara yg ingin aku pertahankan hingga nanti tumbuh uban yg mengakar.
Yuki Saori & Yasuda Kyoko - Kono Hoshi no Dokokade
dulu jaman SD, pulang sekolah kalau di rumah nggak ada orang, nonton doraemon yang legenda raja matahari, di fast forward sampai habis, cuma buat dengerin lagu ini doang.
Kamis, 27 November 2014
Selasa, 25 November 2014
Minggu, 23 November 2014
kamu benar, aku memang bukan wali.
aku memang tidak bisa membaca hatimu.
tapi tidak kah kamu pernah merasakan?
bahwa ada saat tertentu, hati kita terhubung?
kamu tidak tenang ketika ada hal yang aku rahasiakan.
kamu curiga dalam kata "tidak apa-apa"ku.
kamu hadir di depanku saat aku tak ada kabar.
aku memang bukan wali, al.
aku tahu itu.
dream big, big dream
Sebenarnya, kelak hidup sederhana denganmu saja aku sudah merasa cukup. hidup di pedesaan, kita berdua mengabdi menjadi dokter di sana, aku sudah bahagia. tapi kamu yang mengajariku untuk bermimpi besar. kamu yang mengajari bahwa ilmu tidak ada habisnya. kamu yang mengajari bahwa dengan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi bukan berarti tidak bisa hidup sederhana. kamu memintaku untuk tetap berusaha dan tawakal, hasil akhirnya serahkan kepada yang Maha Kuasa. kamu mengajariku bahwa dimana ada niat yang baik, pasti ada jalan yang baik pula. tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.
kita bisa menghadapinya berdua, itu katamu.
mola hidatidosa
pernah denger hamil anggur?
kalau di istilah kedokteran, nama penyakitnya mola hidatidosa.
nah, kalau itu di kuret, hasilnya begini. namanya gelembung mola.
disebut hamil anggur karena katanya, gelembungnya mirip bentuk anggur.
forceps
di moewardi juga persalinan dengan forceps udah ga dipake lagi
karena pertimbangan efek buruk ke bayi yang mau dilahirin.
jadinya belum pernah liat gimana prosedurnya.
karena pertimbangan efek buruk ke bayi yang mau dilahirin.
jadinya belum pernah liat gimana prosedurnya.
dokter muda.
masing-masing orang punya cara sendiri untuk berjuang, maka sudahlah tak usah saling menyalahkan. mereka yang turun ke jalan, atau kita yang memilih untuk tetap belajar, tak pantas saling mendeskritkan, tetap fokus pada tujuan.
kepada kamu, yang sholeh dan sholehah, kami didoakan ya. semoga sekolah kami lancar, semoga kelak kami bisa menjadi dokter yang baik dan bertanggungjawab.
move on.
move on itu tidak hanya sepintas kau bisa kembali jatuh cinta.
jangan terlalu termakan perkataan orang yang mengatakan bahwa move on yang tepat adalah ketika kau bisa jatuh cinta lagi. itu hanya kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang yang takut hidup sendiri.
pernahkah kau menengok seberapa indahnya hidupmu ketika sendiri?
bebas pergi kemana pun kau suka?
bebas naik gunung, mengunjungi pantai, dengan orang-orang yang tak kau sangka?
bebas menghabiskan waktu sendiri sambil menikmati secangkir teh hangat dan berbincang pada dirimu sendiri?
atau, terdiam dalam sebuah tempat ramai, membuka buku, lalu menuliskan atau membaca cerita-cerita favoritmu?
pernahkah?
move on itu tidak mengartikan kamu bisa kembali jatuh cinta.
tak ada yang mampu menyembuhkan luka selain waktu. orang yang datang lalu menyembuhkan lukamu pun tampak harus membutuhkan waktu agar kau mau membuka hatimu lagi, kan?
ketika kau mendengar namanya, kau biasa saja. itu move on.
ketika menatap hujan, kau tak mengingat dirinya. itu move on.
ketika kau tak bisa menulis tentang sakit hati lagi. itu move on.
ketika kesendirian tidak menyendirikanmu. itu move on.
ketika lagu patah hati kau nyanyikan dengan riang saat karaoke. itu move on.
ketika dalam ibadahmu, kau tak menangisi sebuah nama lagi. itu move on.
lantas jika jatuh cinta dengan orang lain apa itu move on? tidak.
karena bisa saja selama kau jatuh cinta dengannya, hatimu masih sesekali memikirkan tentang masa lalu.
maka benar jika ada yang mengatakan: seseorang harus lebih besar dari rasa traumanya.
sekian.
waktu terdiam tak berjalan menyaksikan kita bergelut tentang sebuah rasa. rasa yang sama-sama tak pernah kita pikirkan sebelumnya. rasa yang sama-sama menyiksa kita berdua.
kau.
aku mengenal seseorang.
kita bertemu pada suatu keadaan yang kebetulan.
aku yang memang sedang membutuhkan seseorang, dan ia yang sedang sendiri;
tampak menjadi alasan mengapa kita seperti ini.
aku mengenal seseorang.
bersamanya aku bahagia.
dia adalah orang yang kucari ketika orang yang kucinta tengah pergi.
dia pada awalnya adalah peran pengganti favoritku.
aku mengenal seseorang.
dia baik, dia juga ramah.
kenyamanan yang dia tunjukkan pada akhirnya kerap membuatku takut untuk kehilangannya.
Sabtu, 22 November 2014
Jumat, 21 November 2014
adalah aku.
siapa aku bagimu?
adalah aku.
yang begitu banyak terjejal nasihat baik dari teman teman namun tetap menganggapmu yang terbaik.
adalah aku.
yang pintar dalam membodohi diri sendiri karena percaya kamu akan kembali.
siapa aku bagimu?
pertanyaan yang tak pernah mau kau jawab.
siapakah kita?
pertanyaan yang selalu kau hindarkan jawabannya.
sekarang aku menemukan secuil berita bahwa kau telah bahagia. maka pergilah dan tak usah kembali lagi. jangan beritahu aku seberapa bahagianya kau sekarang. mengetahui kau sudah bahagia pun aku cukup. tak perlu kau tambah detail kebahagiaanmu.
siapa aku bagimu?
adalah aku.
orang yang setengah mati mencintaimu, namun dicintai setengah hati olehmu.
tentang kamu
kepada kamu, yang entah bagaimana membuatku jatuh hati dan sering kali menginspirasi.
sebenarnya aku ingin menuliskannya tadi pagi agar ucapan selamat pagiku setidaknya bisa menyapamu saat kamu memulai hari.
walaupun (sedikitnya) aku tahu terkadang ada hal-hal berat yang terkadang kau simpan saja di balik lengkung senyum yang layaknya pelangi itu.
ah, dan tahukah betapa bersyukurnya aku mengenalmu dan mengenal sekelumit hidupmu? bahkan kau ijinkan sedikit mengetahui resah yang seringnya kau simpan rapi dalam peti.
kamu ingat kejadian malam itu? purnama tengah menguning ketika kita berbincang kemudian kau menitikkan beberapa air mata yang bening. sejujurnya aku terkejut begitu rupa. kau yang biasanya kulihat tak lepas dari tawa, berkegiatan di sini dan di sana, dan di tengah keramaian begitu mudah sekali ditemukan karena suaramu yang ceria dan lantang - sampai terkadang aku memperhatikanmu dengan seksama, dimana kau letakkan baterai cadangan di tubuhmu ya? karena seolah energimu tak pernah ada surutnya - malam itu berurai tangis di depanku. menceritakan tentang harapanmu perihal kesembuhan seseorang yang amat kau cinta, katamu. dan rasa bersalah perihal selalu tak bisa ada di sampingnya.
belum lagi tentang kamu yang tetiba tergelincir dari motor, wajahmu luka, tubuhmu luka, dan hanya memberitahuku dengan sikap biasa saja seperti tak ada apa-apa. lalu hadir di depanku, mengajakku jalan-jalan memenuhi janjimu di waktu yang dulu.
ah, kamu..bagaimana aku tak jatuh hati?
tahukah betapa engkau begitu menguatkan aku hanya dengan mengetahui bahwa kau begitu kuat membawa bebanmu sendiri?
terima kasih banyak, ya..
meski aku tak bisa memberi dan berbuat banyak, ijinkan aku tetap memandangmu dengan mata hatiku untuk hari ini dan seterusnya. boleh ya?
dan karena Dia adalah sebaik-baik penjaga, tempat mengadu, dan meminta pertolongan, maka kala ragaku tak mampu lagi kau sandari dan membantu menguatkan, ijinkan aku memelukmu dengan pucuk pucuk doa..
Senin, 17 November 2014
seseorang dalam jendela kaca
pada keramaian yang hingar bingar, ia terduduk sendiri.
pada percakapan yang saling bersahutan, ia bersenandung pelan.
pada tawa orang yang saling menatap, tatapannya hanya menatap jendela kaca.
begitulah ia, ketika cinta yang sangat ia dambakan tak kunjung datang,
kini ia bersemayam dalam kesendirian.
dalam gegap gempitanya keramaian, ia menyendiri dengan nada yang mengalun dalam telinga.
seakan dalam diam, ia berperan sebagai seorang yang tengah jatuh cinta secara riang.
musik yang ia dengarkan menjadi nada dalam cerita diam-diam.
ia, adalah seseorang dalam jendela kaca.
yang aku tatap ketika aku sedang terdiam.
tidak bermaksud menyakiti
karena memang seperti itulah cinta.
ketika rasa ingin selalu memberi
mampu mengalahkan batas-batas ambang kewajaran.
maka kadang orang yang ingin diberi malah sering menjadi merasa asing.
saya yakin, kamu tidak bermaksud menyakitinya.
kamu hanya terlalu mencintainya dan tak ingin ia lepas begitu saja.
mungkin, ia yang bodoh jika merasa tersakiti oleh rasa-rasa lucumu itu.
iya, dia yang bodoh.
Minggu, 16 November 2014
akan ada seseorang yang tidak dengan berat hati menerimamu apa adanya.
yang menuntut darimu sedikit saja ia merasa bersalah.
yang menuntut darimu sedikit saja ia merasa bersalah.
kau tunjukkan kepadaku seberapa cepat kau melangkah.
seakan bagimu ini adalah sebuah pertandingan.
namun bagiku, kau lah yang kalah.
Selasa, 11 November 2014
tak pernah bisa
lihatlah kemari wahai gelap malam.
lihatlah seseorang yang selalu pandai menjawab pertanyaan orang lain,
tapi dia tidak pernah bisa menjawab pertanyaannya sendiri.
lihatlah kemari wahai lautan luas.
lihatlah seseorang yang selalu punya kata bijak untuk orang lain,
tapi dia tidak pernah bisa bijak untuk dirinya sendiri.
"hei, Asti, kisah kisah cinta di dalam buku itu, di dongeng dongeng cinta, atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya. tapi kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik yang dituliskan."
-disadur dari novel tere liye, Rindu-
tahukah kamu di mana aku kala hujan?
tahukah kamu di mana aku kala hujan?
di sini, pada selasar panjang yang menyediakan pemandangan sebuah gedung kelas sebelah. kamu yang selalu berdiri di sana bersama teman-temanmu memandang hujan. aku penasaran mengapa engkau tak pernah menerobos hujan, tapi memilih menunggu.
tahukah kamu di mana aku kala hujan?
di sini, ada sebuah bangku tempat aku menghabiskan buku. lebih tepatnya pura pura menghabiskan buku. sebenarnya mataku tak tertuju pada kata-kata. tapi kepadamu, yang duduk di bangku beberapa meter di depan sana.
musim sebentar lagi berganti. tidak ada lagi hujan hujan deras seperti ini. tidak ada lagi hujan yang mampu menahanmu sejam-dua jam untuk tak segera pulang.
tahukah kamu di mana lagi aku berada kala hujan?
di atas sajadah panjang yang lusuh. aku berdoa semoga sebelum musim hujan selesai, kita tidak lagi saling sembunyi. doa di kala hujan pasti terjadi, Tuhan telah berjanji.
tanpa topeng
setiap orang memiliki masa lalu, baik itu masa lalu yang baik atau yang buruk. setiap hal di masa lalu tidak pernah ada yang bisa diubah, masa depanlah yang bisa diubah. percayalah, di dunia ini hampir semua orang memakai topeng.
dan kamu tahu bagaimana rasanya berdamai dengan masa lalumu? mungkin sama rasanya ketika kamu menceritakan tentang dirimu sendiri dengan leluasa kemudian aku menerimamu. tidak hanya kamu sebagai jasad, tapi juga dengan masa lalumu. kamu mengakui kesalahanmu itu sebuah langkah baik.
dan percayalah, sekali kamu membuka topengmu ke hadapan orang yang kamu cinta dan kamu percaya, bila dia benar menerimamu, dia akan membuka topengnya pula di hadapanmu. sehingga kalian benar-benar akan saling mengenal dan memiliki ruang privasi yang lebih besar. bukankah sangat sulit bagi kita untuk mengizinkan orang lain masuk ke dalam diri kita?
jika kamu memang mencintai dia, ceritakanlah masa lalumu dengan lengkap. di dunia ini banyak sekali orang baik dan orang yang bisa menerimamu, percayalah. aku tidak ingin kamu membohongi dia. bila di tengah perjalanan dia tahu siapa kamu sebenarnya, hal buruk bisa terjadi. lebih baik tahu sejak awal, kan?
manusia seperti kita ini pandai sekali bersikap manis, bersikap baik. menyembunyikan diri di balik jas berdasi dan baju koko. bila benar dia perempuan ataupun laki laki yang baik, dia akan melihat masa depan dan memaafkan kesalahanmu. sejauh kamu memang benar-benar beriktikad baik. di dunia ini masih banyak orang baik. sayangnya, mereka ikut-ikutan bersembunyi. kamu bisa menemukan mereka, asal kamu pun menjadi baik. jika kamu hanya berpura-pura baik, maka kamu akan bertemu dengan orang yang juga pura-pura baik. tidak mau, kan?
Minggu, 09 November 2014
kampus gajah
ada sebuah cerita dari negeri para gajah.
alkisah, di sana terdapat sebuah sekolah gajah paling megah di seluruh penjuru negeri. banyak sekali gajah yang berjalan jauh demi bersekolah di sana. kampus gajah namanya.
pada suatu hari, akan tiba saatnya kampus gajah melahirkan anak-anak didiknya yang sudah selesai menempuh studi di kampus prestius itu. hari lahir sang gajah, itulah cara mereka menyebutnya. hari di mana kampus gajah akan melepas para gajah yang terdidik untuk kembali ke hutan belantara yang konon sulit dipecahkan dengan teoritika dan segala macam tetek bengek bangku kampus yang penuh hitungan rumus.
namun, urusan ini mejadi sangat memprihatinkan. beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali gajah yang merasa tidak sanggup, bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum kelulusannya, untuk kembali ke hutan belantara.
hari lahir sang gajah tak lagi penuh suka cita. penduduk belantara begitu rindu kehhadiran gajah di tengah-tengah mereka untuk mengusir rasa takut dari serbuan harimau atau musuh predator lain, tapi para gajah justru..
para gajah justru berlomba-lomba mendaftarkan diri ke kebun binatang. rela menjadi hewan peliharaan kebun binatang sehingga semuanya terjamin. makanan, kesehatan, dan segala hal yang diinginkan gajah selain satu hal: kebebasan.
ada pula gajah yang malah berlomba mendaftar menjadi gajah sirkus. rela diperas tenaganya demi mengenyangkan perut para bosnya. yang penting hidupnya aman, makanan aman, kesehatan aman, asal si gajah tidak melawan ketika diperintahkan.
dari sekian ribu gajah yang dilahirkan oleh kampus gajah, bisa dihitung jari jumlahnya yang mampu bertahan di belantara. beberapa gajah mati dalam perjuangannya di belantara. namun semua tahu, sang gajah mati terhormat. itu pengakhiran yang baik, bukan?
sedikit dari mereka yang kemudian menjadi kawan dekat para penghuni hutan yang lain. mereka adalah gajah yang kemudian menjadi pelindung hutan. walaupun hidup di hutan yang penuh ketidakpastian, paling tidak kehadiran gajah membuat para penjarah semakin sulit menebang pohon. hal ini membuat para monyet begitu gembira.
mereka selalu senang hati memetikkan buah pisang untuk sarapan pagi sang gajah. para burung dengan riangnya mematuki kutu di tubuh gajah ketika merumput. sang macan tak berani mendekat, butuh kekuatan lebih untuk menaklukan binatang yang ukurannya beberapa kali ukuran tubuhnya itu. lebih dari itu, semua warga belantara tahu, gajah tidak makan daging. itulah rasa aman yang membuat warga belantara begitu percaya kepadanya.
minggu depan adalah hari lahir sang gajah. kampus gajah telah menyiapkan pesta besar. tetapi warga belantara cemas tidak karuan. beberapa tahun terakhir, tidak ada lagi gajah yang kembali ke hutan.
sementara di hari yang tak jauh dari itu, kebun binatang dan sirkus membuka lowongan besar-besaran. dengan iming iming kesejahteraan dan keterjaminan hidup, mereka berusaha merekrut para gajah untuk menjadi mesin uang yang paling cerdas.
hari ini aku masih menjadi gajah kecil. aku seperti terbawa arus. aku ingin kembali ke belantara, atau menjadi gajah sirkus?
"karena aku mencintai yang sewaktu-waktu pergi, yang sewaktu-waktu hilang. aku belajar cara melepaskan. aku belajar bagaimana menyikapi kepergian. selalu siap dengan kehilangan. sebab aku, sejatinya tidak pernah memiliki apa-apa. Tuhan hanya menitipkanmu untuk aku cintai."
sepi
setiap manusia adalah kekosongan, mereka saling mengisi satu sama lain. sekalipun terlihat ceria dan berparas cerah kala bersama, tidak seorang pun tahu bagaimana dirinya saat sendiri.
di waktu dia sendirian duduk di dalam kamar, sendiri sewaktu menunggu bus yang tak kunjung datang, sendiri dalam antrian, sendiri waktu berada di tengah keramaian.
setiap orang adalah kesepian. menutupi kesepiannya dengan berjumpa teman dekat serta kerabat. manusia selalu mencari cara untuk membunuh kesepian. entah dengan bercanda atau bicara di dunia maya.
tulisan adalah kata kata kesepian. suara yang tidak keluar dan didengar siapapun. berbicara dengan diri sendiri, atau mungkin mendengarkan diri sendiri. kesepian adalah keniscayaan.
ketika lahir seorang diri, mati pun seorang diri. kesepian ketika orang-orang dekat pergi, ketika waktu kebersamaan telah habis, dan ketika matahari tenggelam setiap hari.
orang yang terbiasa dengan sepi akan jatuh cinta pada kesepian. menyukai waktu-waktu tidak diganggu orang, menyukai perasaannya yang menjadi sendu, dan kesepian itu pun menjadi candu. agak mengherankan memang ketika seseorang begitu menikmati kesepian.
laki laki yang terlihat begitu gagah pun sejatinya adalah makhluk kesepian. perempuan setegar apa pun, juga makhluk yang kesepian. kesepian yang hidup di dalam hatinya.
aku bertanya pada orang yang berlalu lalang,"dengan apa mengisi kosong? dengan apa membunuh sepi?"
orang-orang pun menjawab, "dengan orang lain."
aku menjawab,"aku tidak suka orang lain masuk ke dalam hidupku."
mereka menjawab lagi, "jika begitu, jadikan dia tidak lagi sebagai orang lain dalam hidupmu."
pemahaman
segala hal akan dipahami berbeda oleh masing-masing orang, tergantung latar belakang, pengalaman masa lalu, tujuan, nilai-nilai yang dianut, dan hal-hal lain dari orang tersebut.
maka, ketika kita mengeluarkan isi pikiran kita untuk menanggapi sesuatu dengan menyalahkan apa yang sedang ditanggapinya itu, setidaknya kita telah satu langkah tidak menjadi bijak.
menyalahkan dan membenarkan adalah proses analisis yang panjang dan haruslah terbukti kebenarannya. kebenaran hakiki hanya ada satu, sementara kebenaran manusia itu banyak macamnya.
kesalahpahaman terjadi justru karena setiap orang bersikeras dengan pemahamannya masing masing tanpa mau mendalami dan mempelajari sebab yang menjadi alasan seseorang memiliki pemahaman yang berbeda.
aku belajar menyampaikan sesuatu dan aku belajar pula melihat sesuatu dari banyak sudut pandang dan pemahaman. meski aku memiliki pemahaman sendiri, aku harus mempelajari pemahaman lain agar pikiranku tidak menjadi sempit. agar aku tidak selalu membenarkan diri sendiri, agar aku tidak mudah menyalahkan.
Jumat, 07 November 2014
surat
kamu terlalu baik kepada banyak lawan jenismu. membuat mereka terlalu nyaman di dekatmu dan membuat mereka merasa aman untuk membuka cerita kepadamu.
aku hanya sekadar mengingatkan, berhati-hatilah. kamu bisa menumbuhkan apa yang tidak mereka tanam. perasaan aman dan nyaman itu lebih berbahaya dari perasaan cinta. kamu perlu tahu itu, teman. mereka kemudian bisa saja memiliki perasaan masa lalu yang tumbuh ketika kamu sudah bersanding dengan orang lain.
kamu paham sesuatu?
aku katakan sekali lagi, jangan terlalu baik kepada banyak lawan jenismu. sikapmu itu seperti bom waktu, tinggal menunggu kapan meledaknya. jagalah dirimu lebih baik. kamu tidak perlu terlalu dekat dengan mereka semua jika sekadar ingin menjadi teman yang baik, bukankah demikian?
kehidupan di luar dirimu
bila masalah hidupmu masih seputar persoalan patah hati, banyak tugas, berselisih dengan teman, makanan tidak enak, kehabisan uang bulanan, tidak bisa liburan, dan sejenisnya. bersyukurlah. karena masalahmu adalah masalah sejuta umat. dan karena berjuta-juta yang mengalaminya, berhenti lah mengeluh. karena mengeluh sama sekali tidak akan mengurangi semua itu.
bila masalah hidupmu masih seperti tadi, mari kuajak berjalan-jalan menemui sesuatu yang mungkin kamu kira hanya ada dalam novel, dalam film, dalam cerita. kalau kamu belum menemui hal-hal semacam itu, bersyukurlah karena mungkin Tuhan memang sengaja melindungimu.
percayalah, hidup di luar dirimu tidak pernah baik-baik saja. jika kamu bertemu orang lain yang tampak begitu ceria, mereka hanya tidak ingin orang lain tahu mengenai masalah hidupnya. disimpan rapat, ditangisinya sendirian.
kamu harus tahu sebentar. bahwa hidup di luar dirimu tidak pernah baik-baik saja. di luar sana, di luar dirimu, orang lain mengalami hidup yang berat. kehilangan keluarganya sejak kecil, tidak tahu siapa orang tuanya, rumah beralaskan tanah dan anyaman bambu, perempuan yang direnggut kehormatannya oleh laki-laki, ibu yang melihat anaknya meninggal, seseorang dengan kanker stadium akhir, anak muda yang bermimpi sekolah, atau anak-anak yang kehilangan matanya dan menjadi buta. semua itu benar terjadi dan tentu di luar dirimu. terjadi pada orang lain.
percayalah, bila masalahmu hidupmu masih seputar patah hati, dicuekin laki-laki, ditolak perempuan, lantas kamu merasa menjadi manusia paling merana di dunia, pecahkanlah semua cermin di rumahmu karena cermin itu tidak menjadi berguna.
di luar sana, kehidupan manusia begitu kompleks. dan sekali lagi, bila kamu merasa orang-orang yang kamu temui itu baik-baik saja, kamu salah. mereka telah belajar cara menyembunyikan kerusuhan hatinya, masalah hidupnya, dan apa pun itu. mereka sedang berusaha menghibur dirinya sendiri.
Rabu, 05 November 2014
tidak perlu menunggu
seandainya orang hanya boleh memberi nasihat setelah orang itu menjadi alim, niscaya tidak akan ada nasihat di muka bumi ini.
seandainya perempuan hanya boleh memakai kerudung setelah orang tersebut paham agama dengan baik, niscaya tidak akan ada perempuan yang segera berkerudung.
seandainya orang bersedekah dan berinfak setelah uangnya berlebih, niscaya tidak ada orang yang akan segera bersedekah.
seandainya orang membaca Al-quran setelah belajar bahasa arab, niscaya tidak akan ada orang yang bersegera membaca Al-quran.
seandainya laki-laki hanya boleh menikah setelah seluruh persiapan harta dan agamanya terpenuhi, niscaya akan banyak laki-laki membujang sampai tua.
masih banyak lagi hal yang sering kali kita tunda hanya karena kita merasa belum baik, belum paham agama, belum ini dan itu. lakukanlah selama hal itu baik tanpa perlu menunggu. sebab, kadangkala proses itu hanya perlu diawali dengan melakukan. selanjutnya, proses pemahaman itu akan berjalan seiring.
harus ada awal untuk segala sesuatu, bukan?
mereka kira hidupmu baik-baik saja
mereka kira, kamu tidak memiliki masalah. tampak ceria dan membanggakan. lahir dari keluarga yang hebat, juga sekolah yang tinggi.
mereka kira menjadi orang dengan gelar atau profesi sepertimu itu menyenangkan dan luar biasa. menjadi seorang dokter muda, menjadi seorang insinyur, menjadi seorang penulis. apa pun itu. mereka kira kamu baik-baik saja.
dan mereka sungguh tidak akan pernah tahu apa yang benar-benar terjadi terhadapmu. ketakutanmu pada sesuatu yang kamu rahasiakan, entah itu masa depan, entah itu masa lalu, atau masalah pekerjaanmu. mereka tidak benar-benar tahu.
kamu bisa saja tertawa dan terlihat baik-baik saja saat bersama dengan mereka. bercerita hingga berbusa-busa tentang ideologi dan impianmu. tentang hidupmu, cita-cita, hingga pencapaian-pencapaianmu.
tapi selepas itu, selepas berpisah dengan mereka dan kamu kembali dengan dirimu sendiri, membuka pintu rumahmu yang sepi, kamu teringat kembali pada kegelisahan dan ketakutanmu. pernahkah mereka melihatmu dalam keadaan sendiri baik secara fisik maupun psikis seperti itu?
tidak pernah kan?
dan mungkin, selama itu pula mereka kira hidupmu baik-baik saja.
hidup kita
hidup ini tidak semudah kata-kata dalam tulisan. siapa bilang seseorang yang menulis tentang hidup mampu melakukan apa yang dia tuliskan? kadang dan mungkin sering, apa yang dia tuliskan adalah hal-hal yang sebenarnya dia ingin lakukan. dan di keseharian, dia tidak bisa melakukannya. hanya memendamnya tanpa bisa menggerakkan langkah kakinya. tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi di balik proses mengalirnya kata-kata.
hidup ini tidak semudah cerita dalam buku-buku. kita tidak menjadi tokoh di sana, kita adalah orang yang berbeda. menulis ceritanya sendiri. memendam aibnya sendiri. memendam perasaannya sendiri. kita hanya bisa mengambil pelajaran di sana. namun sungguh, hidup ini tidak semudah tulisan ini sekalipun. bahwa kehidupan memiliki banyak kemungkinan. bahwa kita tidak bisa membaca halaman akhir hidup kita terlebih dahulu, sebelum membacanya dari awal.
Selasa, 04 November 2014
tentang seseorang
aku ingin menulis tentang seberapa hebatnya seseorang.
yang kerap selalu ada.
yang menjinakkan aku dari liarnya tingkah laku.
yang dengan lembut membungkam segala rasa berontak.
ada yang sudah berusaha mencintai setulus hati,
namun kadang dianggap tidak sama sekali.
ada yang main-main dalam mencintai,
namun kadang dianggap tengah mencintai setulus hati.
itulah kamu pada kalimat pertama.
dia pada kalimat kedua.
dan aku ada di keduanya.
obsgin luar kota
terima kasih untuk semua pihak yang telah membuat perjalanan stase luar kota pertama saya amat sangat berkesan. terima kasih untuk vidya, uli, neno, puput, dwi, mbak nunung, sofa, indri, icha, mira, wido, kholis, dr.eka, dr.alex, dr.susan, dr.putra, dr.robert, dr.mul, dr.osa, dr.yudi, dr.novi, dan semua adek-adek perawat, adek bidan, mbak bidan, bu bidan, ibu pasien, keluarga pasien, dan manusia manusia kecil yang baru lahir ke dunia, terima kasih banyak untuk semua keramahan, kesabaran, dan ilmu hidup yang sudah kalian berikan untuk saya. terutama untuk teman seperjalanan saya, ferika brillian sabania, terima kasih untuk keceriaan dan obrolan-obrolan berat yang kamu tawarkan saat perjalanan. juga terima kasih untuk mama, papa, dan pangeran nun jauh disana yang sudah setia menanyakan kabar serta mendoakan kesehatan saya setiap hari, terima kasih banyak. hanya Allah yang bisa membalas kebaikan kalian semua.
komunikasi tidak sekadar kata
terima kasih untuk mariam dan geraldine
untuk tetap menjadi sosok yang bersahabat
walaupun komunikasi kita tidak selancar yang kita harapkan.
terima kasih untuk pertanyaan pertanyaan
yang membuat kami bertiga sangat berpikir keras
tentang bagaimana menerjemahkannya ke dalam bahasa yang kalian mengerti.
terima kasih untuk setiap kata terima kasihnya
terima kasih untuk sikap "pura pura mengerti" nya
yang tentu saja aku tahu itu hanya untuk menyenangkan kami
dan terima kasih untuk kue coklat home made buatan kalian
walaupun sedikit keasinan, tapi aku senang bisa mencoba kue coklat ala jerman.
terima kasih!
Langganan:
Postingan (Atom)