beberapa waktu terakhir,
walaupun kegiatan kampus dan organisasi tak sesibuk yang dulu,
aku tetap saja jarang di rumah.
atau lebih tepatnya di kamar seluas 3x4 itu.
lalu kemana aku pergi?
kemana saja yang membuat aku nyaman.
mungkin benar jika dibilang aku kelayapan.
tapi kelayapanku tidak dengan siapa-siapa.
hanya aku, dan bayanganku.
kalaupun ada seseorang, itupun hanya sebatas dengan seorang sahabat baikku.
sifat dan pikiranku seperti tak bisa seirama dengan tetangga-tetangga kamarku.
biasanya aku pulang sudah dengan tubuh lelah,
menyapa sebentar mereka yang ada di ruang tv,
dan masuk kamar tanpa keluar lagi sampai besok pagi.
ah, entahlah.
obrolan mereka tentang gosip, sepatu, dress, facial, salon,
model rambut, model jilbab, eyeliner, maskara, dan apalah itu
berhasil membuatku selalu ingin masuk kamar, memakai headset,
dan mulai membaca buku.
bagaimana ini,
aku lebih nyaman dengan buku ku daripada tetangga kamarku.
apa aku masih wanita normal?
haha, aku mulai meragukan diriku sendiri.
itu sebabnya aku sering berpikir sifat diamku ini lebih cocok sebagai seorang laki-laki.
tapi tenanglah, itu hanya efek sesaat dari buku yang ku baca.
dan ku pikir,
walau banyak orang yang mengatakan bahwa
perbedaan akan membuat sesuatu lebih indah,
tapi aku sadar bahwa seseorang yang bisa menjadi sahabat
adalah mereka yang mempunyai lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan yang lain.