Jumat, 04 September 2015
kesakitanku yang kusimpan darimu, ibu
ibu, belakangan ini kita terus menerus menerima kebahagiaan, tetapi justru itu yang membuatku begitu khawatir. tak ada tawa yang abadi, ibu. akan tiba saatnya kita dicoba dengan cara yang barangkali tak pernah kita duga-duga sebelumnya. jika saat itu tiba, barangkali aku akan terbaring lemah atau menjadi apa saja. maafkan aku jika nanti merepotkanmu atau membuatmu lelah atau membuatmu menangis. namun, jangan pergi, tetaplah di sini.
ibu, maafkan jika beberapa hari ini aku terlihat murung. maafkan aku untuk sesuatu yang belum terjadi, tapi barangkali bisa terjadi. maafkan untuk semua kesedihan dan kecemasan yang mengintai. maafkan untuk semua air mata yang selama ini berusaha kubendung dari bening matamu, jika saatnya tiba untuk tumpah, lalu membasahi sujud-sujud malammu.
ibu, doakan aku. tetaplah doakan aku.
-dari putri keduamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 thoughts:
Posting Komentar