Pages

Sabtu, 29 November 2008

Aku, Mereka, dan Kelasku

Di sini, aku ingin menceritakan sedikit tentang kelasku. Kelasku, 12 IPA 9.
Ruangannya begitu sederhana. Coklat polos, tanpa embel-embel yang bermacam-macam.
Tanpa computer, tanpa proyektor, tanpa gambar pahlawan, tanpa jadwal piket, tanpa jadwal pelajaran, tanpa kalender , dan tanpa barang-barang lain yang seharusnya ada di kelas, ataupun di sekolah lain.
Yang ada, hanyalah gambar (yang katanya) pemimpin kita, gambar (yang katanya pula) dasar negara kita, dan di belakang, ada satu gabus, yang seharusnya berisi mading-mading hasil karya kami, tapi malah dialihfungsikan menjadi media untuk tanda tangan anak-anak ipa 9.
Satu hal yang paling membuat ku begitu bangga dengan kelas ini, adalah kejujuran. Baru kali ini aku menemukan kelas, yang ketika ulangan, mau di jaga oleh guru atau tidak, tidak akan berpengaruh sedikitpun. Aku berani jamin, jika saat ulangan tiba, kami seperti membangun dunia sendiri, dimana orang lain tidak boleh menyentuhnya, dan kami tidak akan peduli pendapat orang lain tentang apa jawaban kami. Meskipun akhirnya, hasil kami bukanlah hasil yang terbaik, yang bisa menghindarkan kami dari kata remidi. Tapi setidaknya kami tahu, Allah tidak tidur, dan Allah melihat semua prosesnya. Jika Allah menghendaki, kami akan mendapatkan manfaatnya suatu saat kelak.
Bu pranta, guru bahasa Indonesia ku, pernah mengatakan. Jika kami tahun ini gagal memberikan yang terbaik untuk sma 2, tahun depan tidak akan ada lagi ipa 9. Aku tahu, itu beban yang tak mudah untuk kami. Tapi aku pun tahu, jika kami, 36 anak ipa 9 ini benar-benar berusaha, bukan tak mungkin kami bisa menjadi yang terbaik, dan menciptakan peluang kapada generasi di bawah kami, untuk melanjutkan 12 ipa 9 generasi kedua. Semoga Allah mengijinkan kami menjadi yang terbaik. Amin.
^^

Terima kasih untuk semua teman-temanku di 12 ipa 9.