Pages

Kamis, 29 Juli 2010

puzzle itu berantakan sekarang,
keping demi kepingnya berjatuhan ke lantai,
melontar ke segala arah sampai jarak yang terjauh,
peluhku bercucuran,
bukan, itu air mata,
sampai aku tertidur, puzzle itu masih berantakan,

saat pagi tiba, ku buka mataku,
ada semangat baru kurasa,
tapi tidak seperti dulu-mencoba menyelesaikan puzzle dalam waktu satu hari,
sekarang aku ingin berubah,
sambil berjalan, ku ambil satu keping puzzle yang tercecer di jalan,
sambil belajar, ku ambil satu keping puzzle yang terselip di halaman buku ku,
sambil tersenyum, ku ambil satu keping puzzle yang berada di balik kebahagiaanku,
sambil menolong orang, kutemukan satu keping puzzle yang tersembunyi dalam kata terima kasihnya,
sebelum tidur, ku ambil satu keping puzzle di bawah bantalku,
bahkan saat tidurpun, ku ambil satu keping puzzle dari mimpi-mimpiku,

seperti itu seterusnya,
hingga nanti, ketika ikhtiar besarku di solo telah usai,
hingga nanti, ketika keping puzzle itu sudah terkumpul semua,
aku yakin, akan ku temukan puzzle yg memang benar2 untukku,
yg memang benar2 Allah berikan untukku,
terima kasih ya Allah,,
klo dah gini, kenapa kita bertiga ga coba jalan sendiri2 aja?
biar Allah yg nuntun jalan hidup kita masing2,
dan mdh2an Allah berikan yg terbaik untuk kita bertiga,,
ketika kita marah,
tidak sepantasnya kita meledak,
tidak sepantasnya kita mengeluarkan semua koleksi kata2 kita, menyalahkan orang lain,

tapi ketika kita marah,
cobalah berwudhu, shalat,
berdoa pada Allah agar diberi kesabaran,
dan ganti amarahmu itu dengan istighfar dan berdzikir,
jika memang belum cukup,
maka menangislah, adukan semuanya pada Allah yg Maha Pengatur segalanya,
sulit memang,tapi tidak ada salahnya dicoba,

karena memang seperti itulah yg dicontohkan oleh Rasulullah saw.

aku benar2 minta maaf untuk semua pihak yang telah ku sakiti,
tapi kalian tetaplah sahabatku,