Pages

Kamis, 15 Juli 2010

setidaknya aku sudah berusaha

mencari pensil, penghapus, kertas, spidol,
hanya untuk hari ini,
hanya untuk menggores kertas,
semangat, berusaha, berharap,
hingga waktu bergerak dengan kecepatan 60km/jam pun tak terasa,
selesai, istirahat, bermimpi,
sampai mentari membangunkanku, membawa kabar darinya,
bawa goresan itu pergi, aku tak butuh lagi,
oke aku bawa pergi,
mungkin sedikit bagimu, tapi tidak sama dibanding kebodohanku,
kecewa, terluka, sakit,
semoga Allah yg menjadi dokterku,,

please don't negative thinking before you see it

dari dulu, sebelum ke terminal, klo ditawarin gini, "mau nunggu waktu shalat dulu apa ntar shalat di terminal aja?", pasti aku bakalan jawab shalat di rumah atau dimanapun selaen di terminal, karena bayanganku dulu, mushalla di terminal itu kecil, banyak yg ngantri, panas, dan lain sebagainya,
tapi kemaren, rabu 14 juli 2010, aku akhirnya memutuskan untuk mencoba shalat di terminal karena keadaan kamar kosku sudah tidak karuan lagi karena isi lemariku dan semua barang2ku sudah berubah menjadi puluhan buntelan plastik, (info: besok sabtu aku mau pindah kos2an)

sesampainya di terminal, langsung aku cari mushallanya dimana,
daaaaan, jeng jeng jeeeenggg,
ternyata mushallanya itu luas kawan, rindang, bersih, dilengkapi AC pula!
Subhanallaaah,
dan ternyata, itu bukan sekedar mushalla oke, tapi mesjid,
cihuuuy, Allah memang baik,

jadi merasa malu pada diri sendiri,
ampuni hamba ya Rabb karena sudah berprasangka buruk terhadap ciptaanmu,
dan mungkin sekarang,
mesjid itu bakalan jadi mesjid solo favoritku yg kedua, setelah mesjid yg ada di dekat tempat jual es krim itu, (sory aku lupa nama mesjidnya)