Pages

Rabu, 14 Agustus 2013

membaca sebelum tidur





ini kebiasaan burukku sejak lama:
selalu tidur dengan lampu hidup.
hanya karena aku selalu merasa harus membaca sebelum tidur,
walaupun kemudian tertidur ketika membaca.


ah, ternyata hanya mimpi





setiap kali merindukannya,
aku pun pergi tidur.
agar ia muncul
di hadapanku.
ah, andaikata aku tahu itu mimpi belaka
takkan mau aku kembali terjaga.


the last man standing



telah terbilang malam-malam sepi seperti ini yang aku lewatkan sendiri. ketika kawanku bergelung mendengkur, aku sedang sibuk menulis, membaca, dan berdoa. tapi aku tidak sedih, karena aku tahu sedang dalam proses bekerja lebih keras dari orang kebanyakan. hanya itu cara yang aku tahu untuk menjadi lebih baik. tuhan ini Maha Melihat siapa yang paling bekerja keras. dan Dia adalah sebaik-baik penilai. tidak akan pernah Dia menyia-nyiakan usaha manusia.


pasangan yang terbaik



ini tidak kalah penting, asti. dalam hidup itu ada 3 manusia terdekat: orang tua, pasangan, dan anak. semuanya diberikan sebagai takdir. kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu yang mana. kita juga tidak akan pernah bisa memilih mendapatkan anak yang seperti apa. tapi, kita masih mungkin memilih pasangan kita. ingat itu. walau jodoh di tangan tuhan, tapi kita diberi kesempatan untuk berupaya keras mendapat pasangan yang terbaik.
-nasihat paman jakarta.



you have nothing



pada hakikatnya, tidak ada satupun yang kita miliki, asti. segalanya di dunia ini hanya pinjaman. bahkan kita meminjam waktu dan nyawa kepada yang kuasa. hidup, raga, jiwa, suami, istri, orangtua, anak, keluarga, uang, jabatan, semua adalah titipan sementara. pemilik sebenarnya cuma Dia.


tapi, dengan rasa memiliki
membuat kita bertanggungjawab dan mencintai.


bahkan rasa cinta itu sendiri adalah titpan-Nya, asti. tentu tidak ada salahnya mencintai dan mengambil tanggung jawab. tapi kita harus siap dan sadar sepenuhnya, bahwa sang pemilik setiap saat bisa meminta kembali milik-Nya. lalu kenapa kita harus merasa sangat memiliki?